Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tolong Pikirkan Nasib Kami Yang Susah dan Miskin Ini...!!"

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 16 Juni 2016 - 15:15 WIB

MELALUI email dengan  alamat [email protected],  warga Kotawaringin Lama pengelola jasa titian menanggapi  berita yang ditayangkan  beberapa kali oleh Borneonews.   Mereka membuat titian untuk  mendapatkan penghasilan. Mereka mengaku sebagai warga yang susah dan miskin.  "Tolong pikirkan nasib kami yang susah dan miskin ini...."Berita Borneonews  menyebutkan,  warga sengaja membuat titian di ruas jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama (Kolam), Kotawaringin Barat dan menarik pungutan kepada kendaraan yang lewat di atas titian tersebut.  Titian tersebut dibuat warga setelah banjir yang berlangsung puluhan hari itu surut. Dan titian itu khusus dibuat oleh warga di atas bagian jalan yang masih tergenang air dan berlumpur dalam.  Di situ biasanya banyak kendaraan amblas.Anggota DPRD Kotawaringin Barat daerah pemilihan Kotawaringin Lama (Kolam) Nasrudin mengomentari, pungutan itu memberatkan pengguna jalan. Juhri, salah seorang warga yangmengelola titian itu  menaggapi, apa yang dikemukakan  Nasrudin itu sangatlah berlebihan. 'Titian kayu tersebut untuk membantu para pengguna jalan yang sering amblas karena lobang dan lumpurnya dalam.' Lebih lanjut Juhri mengakui, pihaknya memang memungut dana Rp20 ribu  untuk mobil. Sedangkan untuk  motor,  pihaknya mengaku  menerima pemberian seiklasnya dari pengendara. 'Dan banyak mobil membayar Rp10 ribu atau Rp15 ribu saja, namun tidak masalah bagi kami.'

Lebih jauh Juhri menjelaskan,  pembuatan titian itu  sudah  ada kesepakatan dengan para sopir travel dari arah Kotawaringin Lama.

'Dan pembuatan ini mengunakan modal,  jadi kami rasa wajar kami melakukan pungutan. Tetapi  Nasrudin yang anggota DPRD Kobar itu tidak pernah bayar lewat portal yang kami buat.'

Warga yang membuat titian ini  bermasud  membantu agar pengguna jalan bisa lancar sampai tempat tujuan. 'Yang nyata kami tidak melakukan korupsi, kami mencari uang halal dengan cara menjual jasa.'

Atas nama warga, Juhri menampik jika dibilang sengaja merusak jalan. 'Tolong buktikan biar kalau ada anggota kami yang melakukan kita serahkan ke yang berwajib. Jangan asal bicara.'

Sebagai warga  masyarakat  para pengelola titian itu sangat  setuju kalau jalan tersebut diperbaiki. 'Kamipun senang, agar masyarakat bisa menikmati jalan yang diharapkan.'

Warga pengelola jasa titian berpesan,  apa yang mereka lakukan  semata untuk membantu pengguna jalan yang sering amblas ke dalam lumpur atau lobang.  Selain itu, mereka juga butuh pekerjaan, butuh mata pencaharian.  Tetapi selama ini tidak ada yang  memperhatikan.

 'Para bapak anggota  DPRD Kobar khususnya  dapil/perwakilan Kolam,  apa yang anda kerjakan di sana untuk Kolam. Jangan hanya kenyang sendiri,  tolong pikirkan nasib kami yang susah dan miskin ini.' (*)

Berita Terbaru