BORNEONEWS, Gumas - Target sasaran tanam padi di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) tahun ini, seluas lima ribu hektare. Target produksi padi, 14 ribu ton.

'Untuk itu, kita bersama pihak-pihak terkait dan para petani terus berupaya mengejar target yang ditetapkan,' ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Gunung Mas (Distanbun Gumas), Letus Guntur kepada wartawan di ruang kerjannya, belum lama ini.

Kabupaten Gumas memiliki beberapa lahan pertanian yang berpotensi. Seperti irigasi pertanian Sakata Juri dan irigasi Desa Hurung Bunut di Kecamatan Kurun, irigasi Sakata Tewah di Kecamatan Tewah, irigasi pertanian di Tumbang Jutuh, Kecamatan Rungan. Namun sampai saat ini belum terkelola secara maksimal oleh petani.

'Terkait dengan masih banyak lahan pertanian yang belum terkelola oleh petani. Dinas Pertanian dan Perkebunan dengan melibatkan berbagai pihak, berupaya mencari kendala mengenai yang menyebabkan petani tidak mengelola lahan pertanian, terutama didaerah irigasi,' cetus dia.

Menurut Letus Guntur, untuk mencari penyebab lahan pertanian di kawasan irigasi tidak dikelola secara maksimal. Distanbun Gumas telah bekerja sama dengan pihak Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Hal tersebut untuk mencari solusi dan langkah-langkah yang harus selanjutnya untuk disampaikan ke Pemkab Gumas.

'Intinya Pemerintah Kabupaten Gunung Mas memang serius di bidang pertanian. Dengan harapan dari tahun ke tahun produksi pertanian didaerah ini, terutama padi terus meningkat,' tukasnya.

Dia melanjutkan, salah satu bentuk perhatian Pemkab Gumas kepada petani. Pada 2016 pemkab memberikan bantuan sebesar Rp1 juta, untuk satu hektar lahan pertanian yang digarap oleh petani. Dana yang dipersiapkan untuk tahun ini mencapai Rp300 juta. Disamping itu, bantuan bibit, herbisida dan pestisida.

Ditemui terpisah, Warno, 45, salah seorang petani yang menggarap lahan pertanian di irigasi Sakata Juri, menuturkan, perhatian Pemkab Gumas terhadap petani semakin baik.

Namun demikian, dirinya berharap di samping memberikan bantuan kepada petani Pemkab juga bisa mempasilitasi penjualan hasil produksi petani. (EPRA SENTOSA/N).