BORNEONEWS, Kobar - Anggota DPR RI, Hamdhani menyesalkan ketidakhadiran pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam sidak untuk mengecek ketersediaan dan harga kebutuhan pokok di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Jumat (1/7/2016). BPOM sangat penting untuk mengetahui apakah makanan dan minuman yang dijual di pasar berbahaya, atau tidak bagi kesehatan. 

"BPOM ini yang mengawasi dan harusnya diambil samplenya untuk diketahui apakah makanan dan minuman yang dijual di pasar, atau pusat perbelanjaan mengandung zat kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan, atau tidak. Sayang mereka tidak datang padahal sudah kita minta," kata Hamdhani, anggota DPR RI asal Kalimantan Tengah, saat mendatangi pasar alternatif Tembaga Indah, Kelurahan Baru dan Pasar Indra Sari, didampingi Kadisperindag dan Dinas Koperasi UMKM dan Pasar Kotawaringin Barat, Jumat (1/7/2017).

Saat meninjau pasar alternatif Tembaga Indah Kelurahan Baru dan Pasar Indra Sari, Hamdhani berjanji akan memantau harga beberapa kebutuhan pokok yang mulai dinaikkan pedagang, seperti bawang merah dari Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram.

"Ini yang kita awasi, jangan sampai lonjakan harga ini memberatkan masyarakat, apalagi saat ini ekonomi masyarakat agak lemah," kata Ketua DPP Partai NasDem bidang Otonomi Daerah, Hamdhani, Jumat (1/7/2016).

Hamdhani menyesalkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak datang bersama mereka saat sidak ke pasar. Ia menegaskan BPOM sangat penting karena mengetahui apakah  makanan yang dijual di pasar seperti kerupuk dan makanan lainnya berbahaya, atau tidak, bagi kesehatan karena mengandung zat berdampak bagi kesehatan. 

"BPOM ini yang mengawasi dan harusnya diambil samplenya untuk diketahui apakah mengandung zat kimia yang sangat berbahaya bagi kesehatan, sayang mereka tidak datang padahal sudah kita minta," kata Hamdhani, anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI.  (KOKO SULISTYO/N).