Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD Kalteng Libur Sepekan

  • Oleh Ariananta
  • 01 Juli 2016 - 20:15 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - DPRD Kalimantan Tengah memberikan libur bagi karyawan selama sepekan, per 2-11 Juli 2016.

'Sabtu (2/7) sudah mulai libur, masuk kembali Senin (11/7), total libur resmi sepekan tapi kalau di hitung/ditambah libur hari Sabtu dan Minggu, sekitar 10 hari,' ujar Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kalteng Tantan, Jumat (1/7/2016) 

Ia juga menyampaikan bahwa sejumlah unsur pimpinan yakni H Abdul Razak dan H Baharuddin Lisa kemungkinan tidak open house di kediaman masing-masing, karena saat lebaran ada kegiatan di luar daerah.

'Kemungkinan Pak Razak dan Pak Baharuddin tidak merayakan lebaran di Palangka Raya, kecuali ada petunjuk lebih lanjut.  Karena saat itu ada jadwal kegiatan di luar daerah, sehingga kemungkinan besar open house terpusat di gubernur saja,' katanya.

Sementara itu Hari Idul Fitri atau biasa disebut lebaran di Indonesia adalah hari raya umat Islam yang jatuh  1 Syawal penanggalan hijriyah. Kalau dihitung berdasarkan kalender Masehi, tanggal 1 Syawal ini selalu jatuh pada tanggal berbeda setiap tahunnya. Bahkan pada 2000, umat Islam merayakan Idul Fitri sebanyak dua kali: di bulan Januari dan Desember. Hal ini akan terjadi lagi di sekitar tahun 2035 dan 2036. Untuk tahun ini, Idul Fitri jatuh pada Rabu (6 Juli 2016) dalam kalender Masehi.

Idul Fitri atau lebaran adalah acara penting bagi umat Islam di Indonesia untuk saling berkumpul dan bersilahturahmi bersama sanak saudara dan keluarga. Di Indonesia, ada banyak tradisi lokal yang kini menjadi bagian acara lebaran yang tidak dijumpai dalam acara Idul Fitri di Timur Tengah atau negara-negara lainnya. Salah satunya adalah halal bihalal atau saling memaafkan di saat lebaran yang bermula sejak dakwah Wali Songo di abad ke-15.

Acara sungkem terhadap orang tua juga merupakan tradisi lokal yang menjadi bagian dari acara lebaran di Indonesia. Tak lupa adalah ketupat yang dipercaya berasal dari bahasa Jawa kupat atau ngaku lepat (mengakui kesalahan). Anyaman daun kelapa pembungkus ketupat melambangkan keasalahan dan dosa yang dilakukan manusia, sedangkan ketupat putih di dalamnya melambangkan kebersihan hati setelah memohon maaf dari segala kesalahan. (ARIANATA/m)

Berita Terbaru