Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perempuan Misterius di Pulau Kosong Belum Diketahui Identitasnya (4)

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 18 Agustus 2016 - 21:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Perempuan misterius yang ditemukan nelayan pemukat di pulau kosong tak berpenghuni, Kuala Arut Tebal, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu (10/8/2016), hingga kini belum dikatehui identitasnya.

Nasibnya pun sekarang bergantung pada kebaikan hati Nuraeda. Tanpa sungkan Nuraeda memandikan, menyiapkan makanan dan minuman perempuan itu.

Tidak seperti saat ditemukan pertama kali untuk berjalan pun seolah tidak ada kekuatan hingga harus terbungkuk-bungkuk. Saat ini perempuan itu sudah mulai berjalan tegap. Ia pun sudah mau bercanda dengan anak-anak Nuraeda yang masih balita.

Namun untuk diajak berbincang-bincang perempuan ini tetap bungkam seribu bahasa. Walau begitu senyumnya masih mengembang dibibirnya. Tapi ketika obrolan tersebut menjurus pada jati dirinya seketika ia tertunduk lesu dan hanya menatap lantai rumah.

"Sekarang ia sudah mau diajak berbicara, walau tidak dijawab. Tapi ia menyimak apa yang kami perbincangkan, tetapi ketika obrolan menjurus pada jati diri dia, seketika menunduk," ujar Aeda, di kediamannya.

Nuraeda, saat ini terus berupaya mengetahui identitas perempuan itu. Bahkan ia juga sudah menghubungi pihak kelurahan Kumai Hilir dan meminta pihak kelurahan untuk melihat perempuan tersebut. Seorang staf kelurahan sudah menyambangi kediamannya untuk memastikan bahwa perempuan itu apakah salah satu warga di Kelurahan Kumai Hilir atau bukan.

Pihak kelurahan saat itu berinisiatif untuk membawa perempuan itu ke Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), tetapi saat mau dibawa perempuan itu tidak bersedia.

"Saya tidak memaksa, kalau dibawa dan ia mau ikut silakan," kata dia.

Nuraeda pun sudah bertekad kalau perempuan itu mau tinggal bersama mereka, maka ia dengan ikhlas akan merawat dan mengurusnya. Ia mengibaratkan kalau ia makan perempuan itu makan, artinya bahwa perempuan itu sudah dianggap menjadi bagian keluarga mereka. 

Walau begitu, Nuraeda tetap berharap bahwa perempuan itu, suatu saat akan terkuak identitasnya dan dapat berkumpul kembali dengan keluarganya. 

"Kami tetap berharap ia dapat kembali dan berkumpul bersama keluarganya," pungkas Aeda. (KOKO SULISTYO/m)

Berita Terbaru