Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Waspada Orangutan

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 25 Agustus 2016 - 19:03 WIB

PESAN Komandan Pos Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur sungguh patut dicermati. Mengapa Karena pesan sang komandan itu berbeda dengan pesan-pesan pada umumnya.

Di tengah berkecamuknya ancaman kebakaran lahan,  sang komandan, Muriansyah,  berpesan kepada warga tentang ancaman primata yang mulai disebut langka, Orangutan. Di musim kemarau ini, katanya,  banyak orangutan turun ke permukiman warga.

Hampir setiap hari Muriansyah mengaku mendapat laporan atau tepatnya pengaduan dari warga. Dan warga yang melapor itu umumnya berasal dari Kecamatan Baamang, Mentawa Baru Ketapang dan Mentaya Hilir Utara.

Orang utan itu turun ke permukiman secara berkawan atau sendirian.  Penyebabnya jelas, habitat mereka semakin hilang akibat kebakaran. Selain itu, mereka juga tidak memiliki lagi sumber makanan.

Suriansyah berpesan, agar warga tetap tenang jika ada orangutan yang datang. Jangan mengganggu. Kalau tidak diganggu, mereka juga tidak akan menyerang manusia. Mereka bisa menjadi marah dan  mengganas jika melihat warga mau menyerang. Apalagi jika warga membawa senapan'

Bangsa manusia ini mestinya jujur kepada mereka. Bahwa ketamakan, keserakahan dan kecerobohan manusia  telah mengakibatkan mereka kehilangan rumah atau habitat.

Hutan ditebang, rimba dan semak dibakar.  Saat ini, untuk sekedar evakuasi saja,  nyaris sudah tidak ada hutan lagi.  Kalimantan Tengah sudah tidak memiliki hutan untuk evakuasi dan pelepasliaran.  Karena itu, kecenderungan akhir-akhir ini, pelepasliaran orangutan  dilakukan sembarangan, asal-asalan.  Berbagai syarat pelepasliaran sesuai dengan aturan, seperti syarat luas hutan, syarat kepadatan populasi dan lainnya, tidak lagi dipedulikan.

Sungguh suatu keadaan yang patut disesali. Himbauan 'waspada terhadap orangutan' benar-benar berkonotasi primata itu telah menjadi musuh manusia. Sekali lagi, primata langka itu telah diposisikan sebagai ancaman terhadap manusia.

Padahal yang sesungguhnya terjadi adalah,  manusia telah menjadi ancaman terbesar kelangsungan hidup orangutan. Manusialah yang mengancam mereka. Ulah manusia mengakibatkan mereka nyaris punah.

Dan ulah manusia ada beraneka ragam. Ada yang menghilangkan habitat dengan cara membabat dan membakar hutan.  Ada pula yang sengaja mengusir mereka dengan senapan rakitan. Sehingga sering kita jumpai orangutan sekarat dengan puluhan peluru di dalam tubuhnya.  Banyak pula yang dengan semena-mena membantai mereka. Tulang-belulang dan tengkorak sering kita temukan.

Dan, celakanya, tak satupun institusi ataupun instansi yang tergerak untuk mengungkap pembantaian saudara kita itu. Tak satupun kasus pembantaian itu terungkap. Semuanya dikubur dalam-dalam. Kenapa 

Berita Terbaru