Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Sugianto Ini Bukan Provinsi Sembarangan, Ikon Ibu Kota Harus Diciptakan

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 07 Oktober 2016 - 10:12 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran meminta agar tiga bundaran di Ibu Kota Kalimantan Tengah digarap dengan baik. Ia menilai, wajah kota Palangka Raya harus dipoles sehingga membuat kesan menarik tamu yang bertandang. Sebab Palangka Raya adalah pintu masuk dan miniatur bagi 13 kabupaten lainnya.

Tiga bundaran yang dimaksudkan Sugianto itu adalah Bundaran Besar, Bundaran Kecil, dan Bundaran Burung. Ia berharap, tiga bundaran ikon kota itu bisa 'menjual' sebagai salah satu destinasi menarik kenapa orang pergi ke Palangka Raya, serta sebagai alternatif selain wisata tengah kota lainnya.

'Saya ingin tiga bundaran itu digarap, karena multi efeknya banyak. Nanti bisa kolaborasi desain maupun sharing anggarannya dengan pemerintah kota. Saya pikir penting untuk dilakukan meski mengeluarkan biaya tentunya, dibanding dengan ketika orang masuk sini tapi tidak melihat ada perbaikan yang mengesankan,' ulas Sugianto.

'Ini bukan Provinsi sembarangan. Para pemimpin dulu, tidak merancang sembarangan tetapi mereka melihat jauh ke depan. Bundaran Besar dengan delapan arah mata angin misalnya. Lalu pencanangan sebagai calon ibukota misalnya. Nah, mari kita sambut itu, bikin yang semakin menegaskan perwujudan ke sana,' katanya.

Ia mencontohkan Bundaran Burung yang berada di ruas RTA Milono dan Adonis Samad. Menurut gubernur, kondisi bundaran itu harus dipikirkan lagi ikon apa yang akan ditampilkan. Sebab bundaran itu menjadi pintu masuk yang pertama dilihat ketika orang mau masuk kota. Saran dia, harus diseimbangkan dengan bandara baru yang sudah direhab.

'Bandara Tjilik Riwut itu kan sudah direbab dan bagus sekali untuk level nasional kan. Nah, kita ingin kesan apa yang mau ditampilkan ketika orang turun pesawat dan keluar bandara yang mana pasti melewati tugu itu,' sarannya.

Ia juga bertanya-tanya ketika dikaitkan Kalteng yang berjuluk sebagai Bumi Pancasila, namun tidak ada kawasan ikonik atau bangunan ikonik yang menunjukkan hal itu. Begitupun sebagai calon ibukota yang dirancang presiden pertama, Soekarno, kecuali hanya tugu Soekarno yang sekarang berada di Jalan S Parman.

'Ubah nama bundaran besar, mungkin saja itu perlu. Misalnya bundaran atau tugu Pancasila. Tapi namanya apa ya harus dimusyawarahkan. Patung Burung Garuda atau Patung pancasila, di sini juga tidak ada barangnya. Lalu yang mengesankan kita Bumi Pancasila itu apa,  kita belum ada loh,' tutupnya. (ROZIKIN/*)

Berita Terbaru