Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jasad Nenek Mahniar Ditemukan Tak Bernyawa Setelah 26 Jam Hanyut di Sungai Bulik

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 08 Oktober 2016 - 22:49 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Setelah tim mencari selama hampir 26 jam, jasad nenek Mahniar,50, ditemukan pada Sabtu (8/10/2016) sekitar pukul 16.10 sore. Isteri dari Bayu, 55, yang tenggelam di Sungai Bulik pada Jumat (7/10/2016) sekitar pukul 2.15 WIB itu, ditemukan berkisar 30 meter dari lokasi pertama tenggelam dengan kondisi tak bernyawa.

Jasad nenek Mahniar ditemukan di aliran sungai dengan kedalaman sekitar tiga meter. Jasadnya tersangkut di tumpukan kayu di dalam sungai atau orang kampung biasanya menyebutnya roba.

Jasad nenek Mahniar diangkat dari tumpukan kayu di dalam sungai dengan menggunakan pancingan duri yang kemudian ditarik ke atas pemukaan air oleh tim pencari yang melibatkan aparat Polres Lamandau, BPBD, Dishub serta dibantu warga sekitar.

"Jasad korban ditemukan sekitar 30 meter dari lokasi pertama terjadinya kecelakaan (terbaliknya sampan akibat tertimpa dahan kayu Cangkuang yang tiba-tiba patah)," sebut seorang anggota Sabhara Polres Lamandau yang turut melakukan pencarian, di RSUD Lamandau, Sabtu petang.

Ia juga membenarkan bahwa proses pencarian korban tenggelam tersebut tidak mudah karena medan perairan di lokasi terjadinya kecelakaan cukup menyulitkan. Terlebih, kata dia, air sungai dalam beberapa hari terakhir mengalir sangat deras, kedalaman sungai cukup variatif dan banyaknya roba (tumpukan kayu) di dalam sungai.

"Ditambah lagi peralatan untuk pencarian sangat minim, sehingga kami (tim) hanya melakukan pencarian dengan cara tradisional, misalnya menyelam bergantian tanpa adanya alat bantu oksigen," sebutnya.

Seperti diketahui, pencarian korban tenggelam memang tanpa henti hampir 26 jam, dengan pola bergantian dan tim hanya beristirahat untuk sekadar menghangatkan badan, salat dan makan.

Sementara petugas BPBD Lamandau, Ismail, mangaku sangat bersyukur bahwa korban akhirnya ditemukan, meskipun pihaknya juga mengaku sangat berempati karena korban ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa.

"Tim sudah mengupayakan pencarian korban semaksimal mungkin, sejak korban tenggelam pada Jumat sore hingga akhirnya ditemukan Sabtu sore," katanya.

Sementara itu, sejak diangkat ke daratan, sekitar pukul 16.30 WIB Sabtu sere, jasad korban kemudian langsung dibawa ke RSUD Lamandau untuk pemeriksaan dan kemudian dimandikan. Hingga pada akhirnya korban disemayamkan di rumah duka, jalan RT O6 Nanga Bulik, pada kisaran pukul 18.30 WIB.

Sementara itu disela-sela pemeriksaan korban di ruang jenazah RSUD Lamandau, suami Mahniar (korban tenggelam) yakni Bayu, mengaku sudah ikhlas ditinggal sang isteri tercinta. Ia meyakini bahwa musibah kecelakaan yang merenggut nyawa isterinya itu adalah jalan takdir yang sudah digariskan Allah kepadanya dan isterinya.

Bayu juga mengaku tabah menerima kenyataan itu, terlebih jasad sang isteri sudah berhasil ditemukan.

"Saya sudah ikhlas dan terima, Mas (ditinggal sang isteri). Saya yakini peristiwa ini sudah ajalnya isteri saya," sebutnya tegar.

Lebih dari itu, Bayu mengaku sangat bersyukur bahwa jasad isterinya telah ditemukan, meskipun dalam kondisi tidak bernyawa.

"Dengan ditemukan mayatnyapun saya bersyukur, Mas. Alhamdulillah, daripada tidak ditemukan sama sekali," tuturnya dengan nada terbata-bata.

Lebih dari itu, Bayu juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pencarian jasad isterinya tersebut yang dinilainya telah tanpa lelah dan tanpa imbalan apapun, sejak awal pencarian hingga jasad isterinya ditemukan.

Selanjutnya Bayu dan keluarga telah merencanakan almarhumah Mahniar akan dimakamkan di tempat pemakaman umun Nanga Bulik, yang berada di sekitar Kantor PLN Rayon Nanga Bulik. (HENDI NURFALAH/m)

Berita Terbaru