Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kobar Expo 2016 Lebih Sepi Dibanding Tahun Kemarin

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 19 Oktober 2016 - 12:41 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun -- Rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Tahun 2016, telah memasuki babak akhir. Seperti tahun-tahun sebelumnya, semarak HUT Kobar tahun ini juga akan ditutup dengan kegiatan Kobar Expo. Namun, kegiatan pamungkas yang dipusatkan di Pangkalan Bun Park (PP) 17-24 Oktober 2016 ini tampak sepi dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Dari pantauan di lapangan, peserta Kobar Expo 2016 ini sebagian besar diisi stan-stan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan beberapa lainnya kalangan swasta dan unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Namun sayang, stand pameran yang disediakan terlalu mahal harga sewanya. Yakni berkisar antara Rp8 juta-10 juta. Sehingga peserta expo kali ini terbilang sedikit. Hal ini tak sebanding dengan animo UMKM dan pedagang kaki lima yang ingin berjualan ataupun hanya mempromosikan produk-produknya.

Pembukaan expo malam kemarin kebanyakan diisi oleh para peserta pameran dan para pedagang kaki lima yang terbilang cukup banyak. Bahkan, untuk mengakomodasi para pedagang, pemerintah daerah memutuskan tidak memungut biaya lebih atau di luar biaya ganti listrik yang digunakan.

Bupati Kotawaringin Barat, Bambang Purwanto berharap, melalui Kobar Expo ini geliat ekonomi di Kobar dapat muncul secara masif, menyentuh segala lini. Tak hanya bagi daerah, namun juga bagi masyarakat. Dirinya meminta agar tenda-tenda atau stan pameran tidak dibatasi apalagi dipungut biaya berlebih. Agar UMKM dan para pedagang kecil yang ingin berkegiatan ekonomi, juga bisa mendapat tempat dan kesempatan yang sama dengan para peserta Kobar Expo lainnya.

"Sebenarnya saya ingin Kobar Expo ini dikemas lebih mirip seperti pasar rakyat. Jadi jangan dipungut biaya mahal. Silakan, tampilkan produk-produknya. Produk daerah, ataupun ekonomi kreatifnya masing-masing. Maka itu, para pedagang-pedagang itu kalau bisa juga dibuatkan tenda-tenda atau tempat naungan. Jangan ditarik bayaran. Sewajarnya saja, kalau menggunakan listrik, ya cukup bayar listrik saja. Kalau ada yang misalnya dipungut bayaran tinggi, bilang (lapor) saja," kata Bambang Purwanto, Senin (17/10). (RADEn ARIYO/N).

Berita Terbaru