BORNEONEWS, Palangka raya -- Pengeluaran merupakan salah satu unsur ekonomi dan ekonomi selalu berhubungan langsung dengan kemiskinan. Menurut Syahrin Daulay, Asisten II Bidang Ekonomi Setdaprov Kalteng, rokok merupakan pengeluaran tertinggi yang dilakukan orang miskin.

"Ini saya mohon maaf ya tapi memang begitu statistiknya. Rokok ini nomor 5 pengeluaran orang miskin selain bahan makanan dan ini juga menjadi penyebab inflasi," ungkap Syahrin Daulay saat menyampaikan paparan dalam Diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalteng.

Dalam kegiatan bertajuk "Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Keterbatasan Fiskal" yang digelar Bank Indonesia (BI) Kalteng ini Syahrin menyebut untuk mengendalikan kemiskinan perlu diadakan subsidi.

"Tapi kan tidak mungkin kita memberi subsidi untuk rokok makanya bagaimana sebenarnya agar jangan rokok ini yang menjadi pengeluaran tertinggi masyarakat miskin," pungkasnya.

Di tahun mendatang dalam penganggaran APBD 2017 menurut Syahrin, pengendalian kemiskinan harus terpadu dan yang menjadi prioritas haruslah pendidikan.

"Karena dengan pendidikanlah masyarakat miskin bisa memperbaiki perekonomiannya," tutupnya. (TP/*)