Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dewan Salut dengan Program Gubernur Soal Hilirisasi Hutan Tanaman Rakyat

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 07 November 2016 - 05:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Beberapa kali pertemuan di Jakarta, akhirnya membuahkan hasil bagi perbaikan tata kelola perhutanan di Kalimantan Tengah (Kalteng).  Pihak dewan pun salut dengan langkah Gubernur Sugianto Sabran yang bersikeras dengan ide hilirisasi industri perhutanan harus didirikan di Bumi Tambun Bungai ini, yang akhirnya mendapat restu dan dukungan dari pemerintah pusat.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Kalimantan Tengah Asera mengapresiasi apa yang telah dicapai saat ini. Negosisasi Gubernur Sugianto dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar membuahkan hasil bakal dibangunnya hutan tanaman rakyat (HTR), plus bakal didirikannya industri hilirnya yaitu pabrik plywood di Kalteng.

'Kita salut atas raihan itu. Sebab dari dulu Kalteng ingin menyuarakan agar ada semangat hilirisasi, jangan sampai bahan mentah dibawa terus tetapi bagaimana industri hilirnya ada di sini juga. Namun selalu banyak kendala. Kini hilirisasi yang diusung Gubernur Sugianto mulai menampakkan ke arah itu (nyata) dan tidak hanya di perhutanan saja,' kata Asera kepada Borneonews, Minggu (6/11/2016) malam.

Ia pun setuju dengan pernyataan gubenur yang memberi pesan kepada Kementerian LHK bahwa Kalteng tidak hanya siap di angka delapan ribu hektar, melainkan lebih dari itu, 200 ribu hektar pun siap. Dengan catatan, industri hilirnya harus disertakan agar masyarakat diuntungkan dengan ketahanan harga pasca produksi.

Seperti diketahui, Gubernur Sugianto langsung respons cepat begitu Menteri Siti memberi angin segar digarapnya lahan terlantar dan gambut dengan bantuan pusat, terutama stimulan bibit sengon dengan lahan uji coba di Pulang Pisau. Beberapa pertemuan terbatas dihadiri gubernur untuk membahas desain pembangunan HTR tersebut. Apalagi ke depan, menurut KLHK, tidak cukup hanya menyasar HTR saja, tetapi berkembang ke hutan desa (HD) dan hutan kemasyarakatan (HKm).

Sugianto sepakat bahwa pembangunan HTR ini diharapkan ke depan mampu meningkatkan kontribusi kehutanan terhadap pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran dan pengentasan kemiskinan masyarakat di Kalteng. Sehingga diperlukan kerangka acuan dalam pengembangannya agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam implementasinya di lapangan.

Sementara mengenai Desain HTR bersinergi dengan industri pengolahan kayu, adalah berawal keinginan Menteri Siti yang diungkapkan saat mengunjungi Kelompok Tani pembibitan di Pulang Pisau saat kunjungannya. Kala itu Menteri Siti ingin agar ada output yang jelas dari program HTR antara lain pemasaran pasca produksi. Sebab hal ini yang menjadi evaluasi kementerian selama ini.

Untuk diketahui, HTR akan dikembangkan di Kalteng, akan dipusatkan di Kabupaten Pulang Pisau dengan dititikberatkan atau berbasis pada asas sosial dan keadilan. Di kabupaten pemekaran ini, akan difokuskan pada tanaman sengon, yang dibutuhkan sekitar delapan juta bibit.

HTR yang pada pelaksanaannya bersinergi dengan industri pengolahan kayu ini merupakan salah satu cara yang ditempuh pemprov untuk meningkatkan pendapatan daerah. Untuk bersinergi dengan industri perkayuan (bukan mendukung), HTR mengacu pada PP No 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan.

'Pemprov Kalteng menerima baik proyek ini karena dinilai sangat berguna untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah,' kata Gubernur Sugianto. (ROZIKIN/m)

Berita Terbaru