BORNEONEWS, Palangka Raya - Seorang lelaki buruh lepas bangunan ditemukan tewas di sebuah pondok, Jalan Lewu Tatau VI, Kompleks Perumahan Kecipir, Palangka Raya, Selasa (8/11/2016) sekitar pukul 12.00 WIB. Temuan tersebut membuat puluhan pekerja kuli bangunan geger.

Namun warga setempat baru melaporkan ke aparat kepolisian setengah jam kemudian. Anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dipimpin Kanit III SPKT, Aiptu Rudy Hartono bersama Kanit Identifikasi Polres Palangka Raya Bripka Edi Prianto mendatangi lokasi kejadian.

Anehnya, semua pekerja bangunan tidak mengetahui identitas korban. Hanya saja, mereka biasa memanggil Pak Cantik. "Kami tidak tahu identitasnya. Dia di sini cuma buruh lepas. Ngangkut semen. Selesai kerja, ya udah selesai. Biasanya dipanggil Pak Cantik, itu aja," ucap seorang kuli bangunan, Juang, 52, kepada wartawan.

Juang merupakan kuli bangunan yang pertama kali melihat korban meninggal dunia. Sebelumnya, korban masih bisa ngangkut semen. Sekitar pukul 11.00 WIB, korban hendak istirahat. Kemudian, Juang membukakan pintu pondok yang biasa menjadi tempat peristirahatan para kuli atau tukang sekaligus tempat penyimpanan bahan bangunan.

"Satu jam kemudian, saya buka pintu rencananya mau mengambil semen. Tapi saya melihat bagian tangannya sudah kaya terlipat. Terus saya panggil orang lain untuk memastikan. Ternyata meninggal dunia," ungkapnya.

Sementara itu warga lainnya menyebut jika keluarga korban juga berada di kawasan itu tapi perumahan Borneo. Namun ketika dilakukan pengecekan, keluarganya sudah pindah. Korban kemudian dievakuasi menuju kamar mayat RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya menggunakan mobil patroli milik SPKT Polres.

"Dari hasil identifikasi di TKP, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan," ucap Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Erwin T H Situmorang melalui Kanit Identifikasi Bripka Edi Prianto. (BUDI YULIANTO/m)