Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perusahan HPH Kerahkan Bulldozer Bantu Aktivitas Ekspedisi

  • 13 November 2016 - 21:02 WIB

BORNEONEWS, Gunung Mas - Kegiatan ekspedisi Bukit Tantan Samatuan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Pemkab Gumas), 4-8 November 2016, tidak lepas dari peran perusahan HPH, PT Dwima Group, yang beropersi di wilayah Hulu Sungai Kahayan. Perusahan tersebut menebang dan membawa kayu berukuran besar dari wilayah Hulu Sungai Kahayan, melalui Desa Tumbang Manggu, Kabupaten Katingan.

Meski telah cukup lama beroperasi di wilayah hulu Sungai Kahayan. PT Dwima Group menggunakan sistem tebang pilih, artinya hanya mengambil kayu berukuran besar. Di samping itu, perusahan tersebut juga tidak melakukan penebangan di kawasan Bukit Tantan Samatuan dan areal Patahu Batu Balangan milik Dambung Mangkurab.

Salah satu peran HPH dalam membantu kegiatan ekspedisi yakni membuka jalan baru dan mengangkut peserta ekspedisi dengan bulldozer. Pasalnya, pada jalan yang baru digarap oleh perusahan untuk jalan peserta ekspedisi dengan panjang kurang lebih 3 kilometer, tidak bisa dilewati oleh mobil peserta ekspedisi. Dengan demikian, peserta diangkut menggunakan 2 bulldozer menuju kaki Bukit Tantang Samatuan.

Dalam perjalanan dengan bulldozer dari jalan utama menuju kaki bukit, memerlukan waktu kurang lebih 2 jam. Hal itu lantaran jalan berbukit, turunan curam dan ada titik yang becek, disamping itu untuk menghemat tenaga para peserta ekspedisi yang akan melakukan pendakian ke puncak Bukit Tantan Samatuan. Begitu pun saat peserta pulang dari Bukit Tantang Samatuan, bulldozer juga mengantar ke tempat penjemputan.

'Jalan ke kaki Bukit Tantang Samatuan, karena sebelumnya perusahan tidak berani melakukan kegiatan di kawasan Bukit Tantan Samatan. Jalan yang dibuka hanyauntuk kelancara ekspedisi,' terang kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Pariwisata Kabupaten Gumas, Yokdie, Minggu (13/11/2016).  

Selain ke membantu perjalanan menuju Bukit Tantang Samatuan. Pihak perusahan juga membantu membuka jalan menuju Patahu Batu Balanga milik Dambung Mangkurab. Hal itu untuk memudahkan peserta menyusuri jalan dan jalan yang dibuka kurang lebih 3 kilometer. Disamping itu, pada titik yang rusak parah, dua bulldozer juga siap mengantar peserta ekspedisi menuju pinggir Sungai Kahayan.

Hal itu juga untuk membantu peserta untuk menghemat tenaga peserta ekspedisi. Mengingat peserta ekspedisi berjalan kaki menyisiri hutan di pinggir Sungai Kahayan dengan jarak kurang lebih 700 meter  menuju Patahu Batu Balanga. Diharapkan, perusahan HPH yang beroperasi di wilayah hulu Sungai Kahayan melakukan kegiatan dengan mematuhi aturan yang berlaku dan melakukan penebangan kayu sesuai dengan yang diperbolehkan.

Disamping itu, tidak merusak situs dan cagar budaya di hulu Kahayan. Seperti Bukit Tantan Samatuan, Patahu Batu Balangan, Kaleka Tumbang Dangoi dan lainnya. Hal ini juga tidak lepas dari peran merintah untuk melakukan pengawasan. Bila ada pelanggaran yang dilakukan olah HPH harus dilakukan tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku. (EPRA SENTOSA/N).

Berita Terbaru