Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemilih Pemula di Kotawaringin Barat Simulasikan Pencoblosan

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 17 November 2016 - 08:45 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin Barat memberikan sosialisasi bagi pemilih pemula. Sosialisasi dalam bentuk simulasi tersebut diikuti oleh ratusan siswa SMK Negeri 2 Kumai, Rabu (16/11/2016).

Kegiatan simulasi ke sekolah yang menyasar pemilih pemula dianggap penting agar mereka dapat berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat 2017.

"Dari 189 siswa mulai dari kelas X hingga XII di SMKN 2 Kumai ada sekitar 150 yang sudah genap berusia 17 tahun dan diharapkan mereka mengetahui tata cara dalam menyalurkan hak suaranya," kata Dofrawati Siburian Divisi SDM dan Parmas, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (16/11/2016).

Dengan mengadakan simulsi tersebut, kata dia, para pemilih pemula dapat mengetahui dan mengerti tata cara pencoblosan mulai dari memasuki TPS hingga perhitungan suara.

"Disamping itu KPU melalui divisi SDM dan Parmas juga memberikan sosialisasi bagi warga Republik Indonesia yang sudah mempunyai  e-KTP maupun surat keterangan dari Disdukcapil sudah bisa menggunakan hak pilihnya," terang Dofrawati.

Dalam pemilihan bupati dan wakil bupati nantinya yang datang ke TPS adalah warga yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)  kemudian juga memilih sesuai pilihannya. Para pelajar yang sudah memahami dalam pemilihan selanjutnya bisa menjadi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), karena sudah memahami tugas dan kewajiban KPPS itu sendiri.

Ia mengungkapkan agar pelajar yang sudah berusia 17 tahun dapat memiliki e-KTP. Pihaknya akan menggandeng Disdukcapil Kabupaten Kobar agar memfasilitasi perekaman e-KTP secara kolektif. Dan hal itu sudah disetujui oleh Kepala Disdukcapil Kobar dengan mendatangi SMK Negeri 2 Kumai.

"Nanti pihak Disdukcapil yang jemput bola melakukan perekaman ke sekolah," tutup Dofrawati.

Sementara itu, seorang siswi SMK Negeri 2 Kumai Jumratul Aulia mengatakan, kegiatan simulasi yang diikuti oleh para siswa siswi merupakan pengalaman yang sangat berharga, sebabnya dengan simulasi mereka yang sudah berusia 17 tahun mengetahui tata cara dan mekanisme dalam pencoblosan nantinya.

"Ini pengalaman berharga agar nanti pada saat pelaksanaan pencoblosan 15 Pebruari 2017 kami sudah mengetahui bagaimana tata caranya dalam pencoblosan," kata Jumratul Aulia, siswa SMK Negeri 2 Kumai. (KOKO SULISTYO/m)

Berita Terbaru