Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Polres Kotim: Penyelundupan Sabu Sebulan Dua Kilogram

  • Oleh Rafiuddin
  • 05 Desember 2016 - 17:15 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Polres Kotawaringin Timur mengungkapkan, penyelundupan narkoba di daerah itu semakin merajalela. Dalam sebulan, narkoba jenis sabu masuk ke wilayah Bupati Supian Hadi itu, mencapai dua kilogram.

'Kalau di Sampit ini saya analisis hampir 1-2 kilogram narkoba masuk dalam sebulan,' ungkap Kasat Narkoba Polres Kotim, AKP Wahyu Edi Priyanto saat sosialisasi bahaya narkoba dan tes urine kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kontrak Sekretariat Daerah Kotim, di Sampit, Senin (5/12/2016).

Peredaran narkoba di Kotawaringin Timur sangat mengkhawatirkan. Hampir semua tempat di Kotim sudah terkontaminasi barang haram tersebut. Hal itu terjadi karena perekonomian di daerah ini cukup baik. Atau bahkan bisa dikatakan daerah yang memiliki sejumlah lapangan pekerjaan cukup menjanjikan. Sehingga daerah ini cukup menjanjikan bagi Bandar untuk mengedarkan narkoba.

Persoalan ini diperparah dengan sikap masyarakat yang sedikit cuek terhadap fenomena narkoba yang marak di sekitar mereka. Keterlibatan masyarakat untuk membantu aparat kepolisian memberikan informasi masih minim.

Bisnis narkoba ini tumbuh subur karena ketidakmautahuan masyarakat. Masyarakat cuek dengan kondisi di sekitarnya, padahal masalah ini sangat berbahaya bagi generasi bangsa jika tidak diberantas dari sekarang.

'Mengungkap narkoba sangat sulit, masyarakat tidak ada yang mau melapor. Selain itu mereka takut karena risikonya tinggi. Padahal keterlibatan masyarakat untuk memberikan informasi sangat diperlukan,' katanya.

Para pengedar narkoba katanya cukup lincah dalam melakukan transaksi. Jaringannya cukup rapi seperti halnya jaringan multilevel marketing. Bahkan bisnis narkoba dikendalikan dari Lapas Klas IIb Sampit. Bisnisnya sangat rapi, sehingga diakui sulit mengungkap tanpa ada keterlibatan aktif dari masyarakat sekitar.

'Hingga Desember ini, hampir setahun lebih saya bertugas di sini. Sudah 97 kasus narkoba saya ungkap. Di Sampit ini paling banyak itu sabu-sabu, extacy dan juga zenith,' kata Wahyu di hadapan puluhan ASN dan tenaga kontrak Setda Kotim.

Dia menambahkan, beberapa waktu lalu pihaknya melakukan tes urine terhadap 50 sopir di Pelindo III Sampit. Dari 50 sopir yang dites urine tersebut, delapan orang dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba.

'Bayangkan baru 50 orang dites sudah delapan positif. Pengakuannya mereka beli sabu dengan cara patungan. Pantas banyak kecelakaan karena mereka pakai narkoba,' katanya. (RAFIUDIN/N).


TAGS:

Berita Terbaru