Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penjualan Zenith di Kebun Sawit Seruyan Makin Marak, Tak Mampu Barter, Ngutang Pun Jadi

  • Oleh Parnen
  • 10 Januari 2017 - 09:08 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Penjualan zenith di perusahaan perkebunan sawit sepertinya makin marak. Warga atau buruh pemakai yang tak punya uang, rela barter sembako dengan pil koplo tersebut. Sedangkan bagi yang tak mampu barter, mengutang pun jadi.

"Satu slop rokok untuk jenis Menara Kuning seharga Rp80 ribu per slop, ditukar 12-13 butir zenitt. Kalau beli dengan uang, per kepingnya (sepuluh butir) dijual Rp50 ribu. Sementara kalau ngutang, harga naik mulai Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per keping," kata Fm, warga Kuala Pembuang yang bekerja di perusahaan sawit PT. Sarana Titian Permata I, Selasa (10/1/2017).

Di lokasi perusahaan tempatnya bekerja itu, lanjut Fm, sistem barter atau ngutang sudah menjadi hal yang lumrah. Biasanya para pecandu zenit berutang kepada penjual saat tanggal gajian belum tiba.

"Sekitaran di atas tanggal 20-an, yang ngutang biasanya ramai. Tanggal 6-7 baru dibayar, soalnya sudah tanggal gajian. Ada juga yang barter ngutang barang sembako di koperasi mulai dari beras, gula hingga kopi dan rokok. Barang-barang itu kemudian dibarter dengan zenit disesuaikan dengan harga jual zenit perkeping," ungkapnya.

Sedangkan bagi yang ngutang namun tak bisa menepati janji pelunasan, maka oleh penjual disana orang yang berutang itu diminta segera melunasi dengan cara membayar dengan barang sembako yang kembali diutang di koperasi.

"Kalau udah seperti itu caranya, utang zenit lunas dibarang kepada penjual. Namun utang akan beralih ke koperasi atas pengambilan barang sembako yang sudah diserahkan kepada penjual zenith," ujarnya. (PARNEN/N).

keterangan foto : Irfansyah juara porprov 2014 Kalimatan Tengah juara kelas bebek metik dan juara 3 pada ivent salah satu merek kendaran di Banjar Baru Kalsel.

Berita Terbaru