BORNEONEWS, Nanga Bulik - Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau kembali mengingatkan langkah-langkah efektif selain fogging untuk mencegah perkembang biakan nyamuk demam berdarah. Langkah ini penting dilakukan, apalagi dalam sepekan terakhir, sudah ada empat warga terjangkit DBD.

"Langkah paling efektif dalam mencegah DBD itu adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Caranya dengan pola 3M plus. Ini harus intensif dilakukan masyarakat," kata Kasi Wabah dan Bencana Dinkes Lamandau, Mahrus Efendi, Kamis (12/1/2017).

Dirinya menjelaskan, 3M yang dimaksud pertama adalah menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air. Misalnya seperti bak mandi dan jenis tempat penampungan air lainnya.

Langkah kedua, menutup. Jelasnya, menutup rapat tempat-tempat penampungan air. 

M terakhir, kata dia, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Adapun yang dimaksud dengan plus atau hal tambahannya adalah sejumlah upaya atau tindakan lain yang juga masuk dalam kategori pencegahan. Seperti abatisasi atau menaburkan serbuk obat abate ke tempat penampungan air, menggunakan obat nyamuk, mengenakan kelambu saat tidur dan sejumlah tindakan pencegahan lainnya. 

Mahrus Efendi beharap agar masyarakat selalu ingat dan konsisten untuk terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan pola 3M plus ini. 

Sejak beberapa tahun terakhir, dinkes selalu menyediakan obat abate gratis yang bisa didapatkan di tempat pelayanan kesehatan terdekat, seperti pustu, puskesmas, atau RSUD. Termasuk juga selalu siap jika ada permintaan pengasapan (fogging). (HENDI NURFALAH/B-11)