BORNEONEWS, Buntok - Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Selatan, tiga SMAN di Bumi Dahani Dahanai Tuntung Tulus hanya memiliki satu orang guru berstatus PNS.

"Satu orang guru berstatus negeri di tiga sekolah itupun hanya kepala sekolahnya," kata Kabid Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Barito Selatan Yuhanes kepada Borneonews, Kamis (26/1/2017).

Karena itu, lanjutnya, jika guru kontrak di tiga sekolah itu diputus, bisa menghambat proses belajar mengajar.

Ada pun tiga SMAN yang dimaksud yakni SMAN 2 Gunung Bintang Awai yang berada di Desa Patas, SMAN 3 Gunung Bintang Awai di Desa Ugang Sayu, dan SMAN satu atap 1 di Desa Tarusan, Kecamatan Dusun Utara.

Untuk itu, sebut Yuhanes, pihaknya bersama pemkab mempertahankan keberadaan guru kontrak demi berjalannya proses belajar mengajar, khususnya di tiga sekolah tersebut.

"Kita pun meminta para guru kontrak SMA yang berada di Barito Selatan untuk tetap mengajar dan jangan resah. Meski tidak mendapatkan gaji," pinta dia.

Menurut dia, honor guru kontrak hanya menunggu surat dari Gubernur Kalteng tentang menetapkan sistem penggajian guru kontrak yang dibebankan ke pemerintah kabupaten.

Surat dari gubernur akan menjadi dasar hukum untuk memasukan anggaran gaji guru kontrak ke dalam APBD perubahan 2017.

Jika surat dari gubernur sudah diterima, SK guru kontrak tetap dibuat terhitung dari 1 Januari 2017 dan anggaran gaji dimasukan dalam APBD perubahan.

Namun, sebelum surat dari gubernur diterima, Dinas Pendidikan akan mencari solusi supaya honor guru kontrak tetap terbayar.

"Kita nanti akan turun dan rapat dengan orang tua wali murid akan dilakukan pemungutan komite sekolah. Itupun jika disepakati," ucap dia. (URIUTU DJAPER/B-3)