Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Alasan JP Morgan Patok Harga Minyak Sawit Tinggi

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 02 Februari 2017 - 11:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dalam laporan edisi Januari, JP Morgan mengatakan harga minyak sawit mentah (CPO) diperkirakan akan tetap tinggi selama kuartal pertama 2017. Meski harga itu diprediksi turun mulai kuartal kedua dan setelahnya.

Selain itu, JP Morgan, seperti dilansir MPOC medio pekan ini, kinerja keuangan perusahaan sektor perkebunan secara umum akan membaik berkat dukungan pemulihan produksi yang lebih cepat pasca serangan El Nino sejak 2015 lalu.

Estimasi yang disampaikan JP Morgan itu hampir sama dengan apa yang diungkapkan analis komoditas terkemuka, Dorab Mistry beberapa waktu lalu. Mistry memperkirakan harga minyak sawit akan menyentuh level 3.300 ringgit per ton pada Maret, atau lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Menurut Mistry, harga minyak sawit kemudian akan jatuh hampir seperempatnya pada Juni atau Juli 2017 seiring dengan semakin meningkatnya produksi dan cadangan minyak sawit di Indonesa dan Malaysia.

Mistry mengatakan harga minyak sawit akan jatuh setelah Maret menjadi 2.500 ringgit per ton pada Juni atau Juli, lebih tinggi dari prediksi sebelumnya di angka 2.400 ringgit.

Sementara itu, meski El Nino melanda Indonesia pada 2015, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengatakan dampaknya masih terjadi hingga tahun lalu. Terbukti, produksi minyak sawit nasional terkoreksi menjadi 34,5 juta ton, yakni 31,5 juta ton minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan 3 juta ton minyak kernel atau palm kernel oil (PKO).

"Berdasarkan data yang diolah GAPKI, produksi CPO tahun lalu hanya mampu mencapai 31,5 juta ton dan PKO 3 juta ton. Total produksi minyak sawit Indonesia tahun lalu sebesar 34,5 juta ton, pada 2015 sebesar 35,5 juta ton, yang terdiri 32,5 juta ton CPO dan PKO 3 juta ton," papar dia. (NEDELYA RAMADHANI)

Berita Terbaru