BORNEONEWS, Palangka Raya- Seusai menyambangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Barito Selatan, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran langsung bertolak menuju Dusun Bampalir.

Ia didampingi Pejabat Bupati Barsel Mugeni, Waket DPRD Barsel Rayuhani, Kapolres Barsel AKBP Yussak Angga, dan Dandim Buntok.

Untuk mencapai Dusun Bampalir, Gubernur dan rombongan harus menggunakan moda transportasi air 'speed boat'. Ada empat speed boat yang digunakan dalam perjalanan tersebut.

Ada apa di Dusun Bampalir Ternyata, ada 100 kepala keluarga (KK) atau 300 jiwa lebih warga menghuni dusun itu, tetapi semuanya berkehidupan di atas air. Mereka menghuni rumah lanting persis di atas alur sungai. Uniknya, airnya sungai di kawasan itu berwarna hitam.

"Apa uniknya lagi Dusun ini merupakan perkampungan penduduk paling ujung. Ada sekitar 100 KK. Di sana fasilitasnya minim. Mereka banyak hidup dari perikanan," tutur PJ Bupati Barsel Mugeni kepada Borneonews, Senin (6/2/2017).

Sementara itu, Gubernur Suganto mengatakan, kedatangannya ke Dusun Bampalir bertujuan untuk menyambangi masyarakat yang ada di ujung dan hidup di atas air. "Saya ingin menyapa, melihat, dan menyerap aspirasi apa yang diharapkan mereka, kita ingin bantu agar bisa hidup layak dan sejahtera," tutur Gubernur. (Roziqin/B-3)