Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga Gabah Kering di Tengkulak Lebih Tinggi Dibanding Bulog

  • 07 Februari 2017 - 20:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Petani di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), masih lebih memilih untuk menjual gabah hasil panennya ke tengkulak dibandingkan ke Bulog karena selisih harga yang lebih baik dibanding dengan harga Bulog.

Bhabinkamtibmas Desa Teluk Pulai Kecamatan Kumai, Bripka Teguh Wahyudi mengatakan, terjadi selisih harga yang cukup signfikan antara Bulog dan pedagang pengumpul atau tengkulak yang biasa membeli gabah petani.

Menurut Teguh, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Bulog hanya Rp3.750 per kilogram gabah kering. Sedangkan harga pasaran di tingkat petani untuk gabah dari varietas unggul rata-rata Rp4.500 dan varietas lokal Rp5 ribu per kilogram.

"Karena harga ke tengkulak jauh lebih mahal, sebagian besar petani memilih menjual hasil pertanian mereka berupa Gabah Kering Panen (GKP) kepada para pengumpul, atau tengkulak ketimbang ke Bulog," kata Teguh saat dihubungi Borneonews, Selasa (7/2/2017).

Selain itu, Teguh juga menyebut HPP yang ditetapkan untuk beras juga sangat rendah, yakni sebesar Rp7.300 per kilogram beras. Harga itu jauh di bawah pasaran, Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram beras.

Terpisah, Kepala Bulog Sub Divre Pangkalan Bun, M Soleh menyebutkan, penetapan HPP merupakan kebijakan pemerintah pusat untuk menjaga stabilitas harga. "Kalau sudah seperti itu, kami tidak bisa apa-apa lagi," kilahnya.(FAHRUDDIN FITRIYA)

Berita Terbaru