BORNEONEWS, Palangka Raya ' Agenda sidang paripurna ke-2 masa sidang I tahun sidang 2017 di DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (13/2/2017) pagi batal. Paripurna itu sedianya mengagendakan pidato pengantar gubernur terhadap Raperda tentang Sistem Kesehatan Provinsi Kalteng dan tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Rapat tersebut tidak berarti batal dan tidak dilanjutkan, tapi ditunda pada hari lain yang belum ditentukan. Rapat paripurna itu sebenarnya sempat dibuka Ketua DPRD Kalteng Reinhard Atu Narang. Namun gubernur atau wakilnya tidak hadir. Karena pidato pengantar hanya akan disampaikan Penjabat Sekda Kalteng yang sudah hadir di ruang paripurna, pimpinan sidang memutuskan untuk ditunda di hari lain.

Ketidakhadiran gubernur, lantaran sedang bertolak ke Jakarta dalam rangka persiapan menghadiri undangan rapat terbatas dengan presiden. Idealnya, wakil gubernur yang menggantikan. Namun setelah lama ditunggu tidak hadir, sehingga paripurna tidak dibatalkan DPRD. Wagub Habib Said Ismail mengaku tidak tahu dan menyebut tidak terima undangan dan beralasan tidak ada disposisi tertuju kepadanya.

'Kami tidak tahu ada paripurna, tidak terima undangan, sehingga tidak ada hadir disana,'ungkap Habib Said seusai menghadiri penandatanganan komitmen penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas di kantor Ombudsman RI Perwakilan Kalteng.

Sementara menurut Anggota DPRD Kalteng Punding LH Bangkan, seharusnya diminta atau tidak sebagai wakil gubernur harus siap ditempat manakala gubernur di luar daerah. Sehingga begitu di DPRD tidak ada keterwakilan kepala daerah, dia tampil untuk menggantikan kepala daerah.

'Harusnya wakil gubernur tahu posisi, kalau kepala daerah sedang ada tugas dan tidak bisa ditinggalkan, maka dia harus melaksanakan tugas lainnya. Initinya harus menempatkan diri sebagai posisi nomor dua,' tandas politisi Demokrat ini. (ROZIQIN/B-6)