BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit kini menghadapi beberapa sentimen beragam yang akan mempengaruhi pergerakan dalam beberapa sesi ke depan.

Setelah melemah dalam beberapa sesi sebelumnya, harga minyak sawit akhirnya berhasil rebound dan ditutup menguat, Selasa (14/2/2017).

Futures minyak sawit untuk kontrak April, 1FCPOc3, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 0,4 persen menjadi 3.049 ringgit ($685,48) per ton, Selasa.

Harga minyak sawit diperkirakan akan stabil di kisaran level support 3.014 ringgit per ton, dan menguat menuju level resistance di 3.089 ringgit, kata analis pasar untuk komoditas dan energi dari Reuters, Wang Tao, seperti dilansir Investing.

Seorang pelaku pasar dari Kuala Lumpur mengatakan bahwa pasar didukung oleh ekspektasi data ekspor sawit Malaysia yang meningkat selama dua pekan pertama Februari. Data itu sendiri akan dirilis pada Rabu ini (15/2/2017).

Penguatan harga juga ditopang oleh pembelian teknikal menyusul pelemahan yang terjadi pada beberapa sesi terakhir.

Ekspor minyak sawit pada 10 hari pertama Februari merosot hingga 3 persen dari periode yang sama pada Januari. Hal itu terjadi karena mulai berkurangnya permintaan di Tiongkok usai perayaan Imlek.

Untuk produksi masih belum pulih sepenuhnya sebagai dampak dari El Nino, tapi diprediksi akan meningkat lagi pada semester kedua tahun ini.

Produksi sawit Malaysia pada Januari turun 13,4 persen menjadi 1,28 juta ton, yang merupakan penurunan terbesar dalam setahun. (NEDELYA RAMADHANI/m)