BORNEONEWS, Sampit - Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi geram menanggapi adanya oknum aparatur sipil negara (ASN) yang menghina kualitas beras siam epang yang merupakan beras lokal daerah ini.

"Menghina beras lokal berarti menghina daerah dan itu juga berarti menghina saya selaku bupati. Kalau perlu kita mutasi jauh-jauh," tegas Supian Hadi, Selasa (21/2/2017).

Dirinya sangat menyayangkan pernyataan oknum ASN yang tidak menghargai produk daerah ini. Harusnya ASN menunjukkan sikap terpuji, dan mendukung adanya hasil beras dari petani lokal.

'Selama ini saya sangat gencar mempromosikan beras siam epang tersebut. Karena saya ingin membantu kesejahteraan petani local. Jadi salah satunya adalah membeli beras hasil panen mereka,' lanjut Supian.

Supian juga terus mengajak masyarakat, khususnya para ASN untuk membeli beras hasil produksi petani lokal. Apalagi kualitas berasnya bagus dan harganya jauh lebih murah.

Dengan adanya penghinaan dari oknum ASN tersebut, dirinya berjanji akan melakukan teguran, dia juga mengancam akan memutasi oknum tersebut.

"Petani sudah berusaha untuk memenuhi permintaan masyarakat. Bahkan mereka sudah berusaha untuk menyiapkan beras sesuai permintaan, jadi tergantung dari kita mau atau tidaknya membeli. Kalau tidak mau beli tidak perlu menghina," kata Supian.

Petani di Kotim, khusunya di wilayah selatan sangat kecewa dengan sejumlah oknum ASN yang menghina kualitas beras siam epang yang mereka jual. Sikap mereka juga bertolak belakang dengan Bupati.

'Kami sebagai petani merasa terhina dan tidak terima dengan ucapan beberapa oknum ASN tersebut. Seharusnya mereka mendukung, walaupun tidak suka dengan berasnya. Namun ini malah menghina, dengan kata-kata yang tidak wajar,' terang Ketua Kelompok Tani Kecamatan Teluk Sampit, Abdur Rasid. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)