BORNEONEWS, Palangka Raya - Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya harus mampu menciptakan program nyata, baik jangka pendek, menengah hingga jangka panjang dalam hal mengantisipasi lonjakan harga komoditas kebutuhan pokok.

"Program nyata itu tentu terkait dengan respon cepat pemerintah dalam menindaklanjuti persoalan kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) atau pun sayur mayur di pasaran yang selama ini menjadi komoditas yang diperlukan masyarakat setiap harinya," ungkap Anggota Komisi A DPRD Kota Palangka Raya, Beta Syailendra, Rabu (15/3/2017).

Menurutnya, pemkot melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Desperindag) harus memiliki program yang dapat dikatakan pasti, dalam mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok tersebut.

"Dengan program yang pasti, maka setidaknya ada kesiapan ketika menghadapi terjadinya kelangkaan bahan pokok, sehingga masyarakat tidak terkejut. Program dimaksud tidak lain, adalah upaya menjaga kestabilan harga di pasaran. Setidaknya minimal tidak terlalu melonjak tinggi," kata Beta menambahkan.

Politisi PAN ini menyebut kenaikan beberapa harga bahan pokok di pasaran memang tidak dapat dipungkiri. Walaupun saat ini sedang beransur-ansur kembali turun dan stabil. Akan tetapi imbasnya tetap menimbulkan inflasi dan kegelisaan di masyarakat. Sehingga dermikian dirasa perlu pemko harus lebih meningkatkan program kerja pasti atau nyata, salah satunya dengan cara melakukan fungsi kontrol dan pemantauan harga komoditas secara berkala maupun berkelanjutan di lapangan.

"Kita berharap harga tidak melonjak secara dramatis atau langsung beberapa kali lipat sehingga masyarakat tidak terkejut dan menjadi panik," katanya menutup pembicaraan. (TESTI PRISCILLA/B-8)