BORNEONEWS, Palangka Raya ' Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalteng AKBP Devy Firmansyah membeberkan modus yang dijalankan enam pelaku penggelapan kernel sawit milik PT Tunas Agro Subur Kencana (TASK).

Ia menuturkan, saat beraksi para pelaku meletakan kernel di bagian bawah bak truk, lalu di atasnya ditutupi dengan bungkil sawit. Aksi itu berlangsung sejak November 2016 hingga Februari 2017. Dalam sekali beraksi, para pelaku bisa menggelapkan 5-6 ton kernel.

Kernel yang digelapkan kemudian dijual kepada seseorang yang juga berada di wilayah Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Namun, petugas saat ini masih melakukan pendalaman mengenai identitas penadah.

Kernel merupakan minyak inti dari kelapa sawit. Harga normal berkisar Rp9.500 per liter. Namun para pelaku penggelapan menjualnya jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga normal, yakni cuma Rp3.000 per liter. Untuk barang bukti yang diamankan berupa rekapan pengeluaran bungkil.

'Yang dijual itu bungkilnya. Kernel, diolah menjadi minyak inti. Nah sisa ampasnya itulah yang menjadi bungkil. Harga minyak inti mahal. Karena bisa dibuat produk seperti sampo, kosmetik, dan lain-lain,' sebut AKBP Devy. (BUDI YULIANTO/B-3)

Polda Kalteng Ringkus Enam Karyawan PT TASK Karena Curi Kernel Sawit