Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Instabilitas Harga masih menjadi Penyebab Utama Inflasi

  • Oleh Testi Priscilla
  • 29 Maret 2017 - 20:46 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Betang Hapakat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng, Rabu (29/3/2017), membahas strategi untuk menjaga stabilitas inflasi di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai ini.

Kepala Perwakilan BI Kalteng Wuryanto mengatakan, memang fenomena pembentukan harga masih menjadi pemicu tingginya angka inflasi. Terutama di momen-momen tertentu seperti hari besar keagamaan atau libur nasional.

"Harga di pasaran masih dibentuk dan dikendalikan oleh oknum tertentu. Fenomena ini terjadi karena berbagai hal. Salah satunya karena produktivitas sektor pertanian kita belum mampu mencukupi kebutuhan pasar," ungkap Wuryanto saat memimpin rapat tingkat tinggi itu.

Kalteng juga, menurutnya, masih bergantung dengan produksi lain. Belum lagi biaya transportasi yang tinggi karena kualitas jalan dan jarak tempuh yang belum optimal.

"Pertumbuhan pendapatan petani lebih rendah daripada laju inflasi. Ini karena harga di tingkat petani masih dikendalikan tengkulak pada bulan-bulan tertentu," tandas Wuryanto.

Tercatat laju inflasi tahun kalender 2016 mencapai 2,11 persen. Sedangkan pada Februari 2017, laju inflasi sudah mencapai 1,15 persen. Artinya pemerintah harus serius mengendalikan inflasi agar tidak terlalu tinggi. (TESTI PRISCILLA/B-3)

Berita Terbaru