Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Riwayat Janah Tarawa (5)

  • Oleh Uriutu
  • 03 April 2017 - 16:50 WIB

BORNEONEWS, Buntok - Pada zaman dahulu kala warga Dayak di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menyandarkan hidupnya dengan berladang. Oleh karena itu, warga sering membuka ladang secara berpindah-pindah.

Pada zaman itu, di Desa Kalahien, ada salah satu warga bernama Rinsin yang membuka ladang di kiri kanan sungai Barito sering kali berpindah tempat, karena sungai Barito memiliki siklus air yang sulit diprediksi maka ladang mereka sering kebanjiran. Sehingga, hasil berladang terkadang berhasil dan terkadang juga nihil.

Setelah itu para dewa tersebut menyerahkan Babun (Gendang) kepada Rinsin dan diajari memainkannya, anaknya yang tertua diserahi Rebab dan diajari pula cara memainkannya, putranya yang ketiga diserahi Agung (gong) juga diajari memainkannya dan putri-putrinya yang mulai dewasa diajari menari.

Setelah diajarkan oleh para dewa tersebut mereka pun bisa memainkannya sesuai dengan yang diajarkan oleh dewa-dewa tersebut. Sebelum Para dewa tersebut pulang ke kayangan mereka berpesan kepada Rintin dan keluarga. 'Apabila keluarga, handai taulan dan orang lain lagi sakit datanglah ke Janah Tarawa mainkan alat musik yang diberikan itu dan tarikanlah tarian yang diajarkan,'

Tak kalah pentingnya ada syarat yang tidak boleh dilanggar kalau dilanggar tuah (ajaran yang diberikan ini) akan hilang. Larangan itu yakni, dilarang melakukan zina, dilarang juga membawakan makan yang bisa basi apalagi busuk, pantang memakan makanan bekas orang mati dan dilarang keras makan acan (terasi). (URIUTU DJAPER/B-8).

Berita Terbaru