BORNEONEWS, Palangka Raya - Usaha keras Tersiani (41), wali kelas VI A, SDN 8 Menteng, Palangka Raya, mencari ponsel merk Oppo miliknya yang hilang, akhirnya membuahkan hasil. Tidak disangka, ponsel yang diduga dicuri SS, terungkap saat terduga pelaku yang merupakan penjual gorengan di Jalan Sisingamangaraja, mengambil raport anaknya.

"Waktu itu hari Rabu (5/4/2017). Dia datang ke sekolah untuk mengambil raport anaknya. Kemudian menemui saya. Terus dia tanya ke saya, ponsel ibu gimana Kemudian saya coba jawab bahwa ponsel itu sangat penting sekali karena karier hidup saya di situ," kata Tersiani mengulangi jawabannya atas pertanyaan SS.

"Kemudian, dia bilang. Seandainya ponsel ibu ditemukan, ibu bagaimana Terus saya jawab, saya akan sangat berterimakasih kepada orangnya," ungkap dia.

Lalu, SS bercerita kalau dirinya memiliki ponsel yang ia beli seharga Rp2,5 juta. Menurut pengakuan SS, ponsel itu dibeli dari temennya di Jalan G Obos 12. Namun dikatakannya bahwa orang yang menjual ponsel sudah pulang ke Pulau Jawa.

Tetapi cerita SS sudah dianggap oleh Tersiani sebagai hal tabu. Sebab, korban sudah yakin dialah pelakunya. Apalagi, saksi atau rekannya yang duduk dalam rapat menunjukan SS lah pelakunya.

"Jadi saya pancing-pancing, kalau gitu kita ke polisi sekarang," katanya.

Meski demikian, SS masih saja tidak mengaku. Korban sampai menegaskan ke SS, dirinya cuma membutuhkan data dan nomor dalam ponsel miliknya. Korban juga sudah berupaya menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan. Namun, SS masih saja tidak mengaku.

"Setelah di sini (Polres Palangka Raya). Dia akhirnya mengakui, tapi masih setengah-setengah. Ponsel saya semua foto sudah dihapus," tuntas Tersiani. (BUDI YULIANTO/B-3)