BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sebanyak 254 jiwa penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) membutuhkan pasokan beras untuk dikonsumsi setidaknya 30 ribu ton per tahun. Hal itu berdasar pada acuan ketentuan nasional seseorang membutuhkan beras untuk dikonsumsi sebanyak 121 kilogram per jiwa per tahun.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Kotawaringin Barat Kamaludin mengatakan, kebutuhan beras sebanyak 30 ribu ton per tahun untuk masyarakat Kotawaringin Barat masih belum terpenuhi oleh produksi petani lokal.

Sebab luas pertanian padi di Kotawaringin Barat sebanyak 8.400 hektare mampu menghasilkan kurang lebih 19 ribu ton gabah kering giling per tahun. Jika dikonversi ke beras siap konsumsi jumlahnya hanya 12 ribu ton saja dalam satu tahun. Hanya 41% yang bisa memenuhi kebutuhan beras penduduk Kobar.

"Kita perlu perluasan lahan, tapi tidak gampang karena untuk perluasan lahan pertanian masih menunggu status lahan clean and clear (CnC)," ujar Kamaludin, Jumat (21/4/2017).

Ia menjelaskan, pihaknya saat ini tengah mengajukan lahan hutan konversi dan hutan produksi untuk jadi lahan pertanian.

"Pengajuan sudah dan juga sudah ada Survei Investigation Desain (SID) untuk kawasan hutan konversi dan hutan produksi untuk dijadikan lahan pertanian masyarakat. Kalau sudah CnC baru bisa kita lakukan perluasan lahan pertanian," katanya.

Sementara ini kebutuhan beras masyarakat Kobar masih tergantung pasokan dari Pulau Jawa. Sebanyak 60% beras berasal dari Pulau Jawa dan wilayah Kalimantan lainnya. (CECEP HERDI/m)