BORNEONEWS, Sampit - Tidak hanya dipukuli, namun sepeda motor milik dua pencuri helm dan sarang walet, Runi (23) dan Aril (32), juga dibakar oleh warga.

"Iya. Warga yang geram dengan kedua pelaku langsung membakar sepeda motor mereka yang ditinggal saat lari ke dalam perkebunan kelapa," ujar Muslih, salah satu warga Desa Parebok yang melihat kejadian tersebut, Senin (24/4/2017).

Pembakaran itu sendiri dilakukan oleh puluhan warga. Hingga membuat sepeda motor kedua tersangka itu hangus dan hanya meninggalkan rangka dan ban belakang saja. Aksi tersebut dilakukan warga karena mereka geram atas ulah kedua pelaku yang mencuri helem dan langsung kabur.

Tertangkapnya tersangka bermula pada saat keduanya berusaha mencuri sarang burung walet milik warga desa tersebut pada Sabtu (22/4/2017) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Namun belum sempat masuk aksi mereka diketahui pemiliknya. Sehingga mereka pun lari.

Namun tidak jauh dari tempat tersebut, mereka kembali mengambil dua buah helm milik Sarwani. Aksi itu pun diketahui pemiliknya dan tetangganya. Sehingga mereka langsung berusaha mengejarnya.

Mengetahui bahwa mereka berdua dikejar warga, pelaku  langsung kabur ke perkebunan kelapa, dan meninggalkan motornya tersebut di tempat kejadian.

Namun pengejaran warga desa tersebut tidak membuahkan hasil hingga pagi harinya. Sehingga puluhan warga lainnya dari empat desa yakni Desa Basawang, Rege, Kuin, dan Parebok, langsung turun untuk melakukan pengepungan.

Hingga pada pukul 11.00 WIB, akhirnya kedua maling tersebut berhasil ditangkap di daerah perkebunan kelapa Desa Basawang, tepatnya di belakang SMPN 1. Warga yang menangkap kedua maling itupun geram dan langsung memukuli kedua maling tersebut. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)