Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gubernur Sugianto Berharap Program Prioritas Kalteng Diakomodir Musrenbangnas

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 26 April 2017 - 19:44 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Gubernur Kalimantan tengah (Kalteng) Sugianto Sabran berharap program prioritas Kalteng yang diusulkan dan diakomodir dalam Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Regional Kalimantan 2017 yang digelar di Jakarta pada Selasa (18/4/2017) lalu diakomodir dalam APBN 2018.

Ungkapan ini disampaikan Sugianto di sela-sela menghadiri Musrenbang nasional (Musrenbangnas) 2017 di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (26/4/2017). Acara dibuka Presiden Joko Widodo dan dihadiri para pimpinan lembaga tinggi negara, menteri kabinet kerja, dan kepala lembaga pemerintah non-kementerian, para gubernur, bupati dan wali kota.

'Kita berharap usulan yang kemarin masuk di tingkat regional diakomodir dalam Musrenbangnas untuk RKP 2018 yang berlangsung saat ini,' ungkap Sugianto usai keluar dari arena Musrenbangnas.

Sementara itu Presiden Joko Widodo menilai hampir semua kepala daerah di Indonesia baik bupati/walikota maupun Gubernur, masih belum fokus dalam menentukan program prioritasnya. Banyak yang masih mengisi program prioritas dengan sederet kegiatan, tak ubahnya program rutin.

'Saya ingin mengingatkan, perencanaan kita tidak pernah fokus dan ini sudah bertahun-tahun merencanakan kegiatan tidak memiliki prioritas yang jelas,' ungkapnya menyoroti.

Presiden menilai, banyak kepala daerah menentukan sebagai program dan kegiatan prioritas, namun jumlah yang diajukan banyak sekali. Artinya belum bisa menentukan mana yang benar-benar prioritas. Sebab menurut Jokowi, idealnya prioritas itu tak lebih dari tiga program.

"Yang namanya prioritas, yang namanya fokus, itu di bawah tiga program saja. Atau kalau masih sulit, ya paling banyak lima. Jangan semuanya menjadi prioritas," ujarnya menekankan.

'Mulai dari kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota, mengalokasikan anggaran ke banyak pos.Hal ini menunjukan penganggaran yang sekadar rutinitas saja, tidak berupaya melakukan terobosan,' imbuhnya. (ROZIQIN/B-8)

Berita Terbaru