BORNEONEWS, Palangka Raya - Komoditas cabai dan bawang merah memang masih menjadi penyumbang inflasi. Namun beberapa bulan terakhir dua komoditas ini tidak lagi menjadi penyumbang nomor satu inflasi di Palangka Raya.

Kondisi ini lantaran Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) memprioritaskan dua komoditas tersebut dalam hal budidaya.

Kepala DKPP Palangka Raya, Ikhwansyah telah menyiapkan lahan seluas 120 hektare untuk budidaya tanaman cabai dan bawang merah. Lahan seluas 40 hektare in di antaranya disiapkan untuk budidaya cabai, sisanya untuk budidaya bawang merah.

"Cabai dan bawang merah sengaja kita kembangkan secara khusus karena sering kali mengalami kelangkaan. Karena langka, harganya kemudian melambung tinggi," ungkap Ikhwansyah, Senin (19/6/2017).

Terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri ini, Ikhwanudin memperkirakan cabai dan bawang merah akan kembali langka karenanya progam ini dijalankan dan ternyata mendapat sambutan dari para petani di Kota Palangka Raya.

"Para petani ternyata ikut semangat menanam cabai dan bawang merah mendengar program kita ini. Apalagi setelah diketahui bahwa hasilnya cukup menggiurkan. Tentu kita berharap agar budidaya cabai dan bawang merah ini dapat berhasil, sehingga masyarakat tak perlu bergantung penuh dengan daerah lain dalam memenuhi kedua komoditas ini," tegasnya. (TESTI PRISCILLA/B-6)