Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Antisipasi Aksi Teror Mapolres Kobar Perketat Penjagaan

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 05 Juli 2017 - 14:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Guna mencegah dan mengantisipasi aksi teror kepada polisi yang seperti pernah terjadi belakangan ini, Markas Polisi Sektor (Mapolsek) Kotawaringin Barat (Kobar) memperketat penjagaan di pintu masuk Mapolsek.

Tanpa terkecuali, masyarakat yang datang ke Mapolres Kobar, wajib mematuhi SOP dengan wajib lapor dan diperiksa bawaannya oleh penjaga di depan pos pelayanan SPKT dan meninggalkan identitas pengenalnya dan dibekali dengan kartu kunjungan.

Kapolres Kobar AKBP Pria Premos saat di konfirmasi Borneonews mengatakan, pihaknya jauh sebelum peristiwa tersebut sudah menerapkan hal itu karena kami berpikir bahwa lima sampai sepuluh tahun kedepan ancaman terhadap polisi akan sangat serius seperti polisi-polisi di negara maju.

Dan hal tersebut disikapi dengan sistem serta sarana prasarana, dan hal ini bukan merupakan sikap paranoid dan antisipatif Polri terhadap ancaman akhir-akhir ini tetapi ini merupakan bagian pelayanan polri kepada masyarakat.

Menurut Pria, kenapa hal itu dilakukan, karena merupakan bagian pelayanan polri kepada masyarakat karena polisi tetap santun, tetap humanis kepada masyarakat yang mempunyai kepentingan datang ke Mapolres Kobar.

"Polisi tidak menyamaratakan semua orang ataupun mencurigai orang, paranoid dan ketakutan kepada masyarakat yang datang ke Polres dan itu ada tahapannya sehingga kita tahu bahwa masyarakat yang datang benar-benar mempunyai kepentingan bukan akan mengancam," cetus Pria, Rabu (5/7/2017).

Terkait dengan dimulai dilatihnya anggota Sabhara untuk mengantisipasi ancaman Pria lebih jauh menjelaskan bahwa pelatihan terhadap anggota Sabhara merupakan program dari Polda dan dilatih secara terpusat dan dilatih dengan standart operasionalnya (SOP) layaknya pasukan anti teror tetapi prinsip kerjanya berbeda.

"Kita menghadapi kejahatan konvensional namun keamanannya seperti anti teror dengan SOP menangani kejahatan konvensional," terang dia. (KOKO SULISTYO/B-5)

Berita Terbaru