Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dirut CBI Group Tutup Program Selektif Orientasi

  • Oleh Nazir Amin
  • 08 Agustus 2017 - 17:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Direktur Utama Citra Borneo Indah Group, Rimbun Situmorang menutup secara resmi program selektif orientasi, Selasa (8/8/2017). Program ini bagian dari upaya manajemen CBI Group dalam perekrutan personil, terutama untuk menjaring SDM lokal. Sebanyak 41 orang putra Kotawaringin Barat dinyatakan lulus, dan berhak mengikuti masa manajemen training sebagai karyawan tetap.

"Saya berharap kalian semua bisa menjadi agen perubahan, menyebarkan citra positif, dan menjadi contoh, bersama-sama dalam mengembangkan perusahaan," kata Rimbun Situmorang dalam sambutan penutupannya, di Kawasan Industri Surya Borneo Industri (SBI), CBI Group, di Tempene, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Kepada Borneonews, Hardi Harmen (Manager Quality Assurance PT SBI), mengungkapkan, dari 43 peserta, sebanyak 41 dinyatakan lulus. Mereka terdiri dari tamatan D1 satu orang, SMA IPA (10) dan IPS, tiga orang. Yang terbesar dari SMK berbagai jurusan ternik (Otomotif, Listrik, Mesin, Bangunan), lainnya agribisnis, administrasi perkantoran.

Program selektif orientasi dilaksanakan 10 Juli - 5 Agustus 2017. Program ini, bagian dari proses rekrutment karyawan field operator dan/atau helper yang bertujuan memastikan, peserta yang lulus tahap ini memiliki potensi dan memenuhi persyaratan.

"Setidak-tidaknya SDM yang lulus itu, sudah memenuhi kriteria disiplin kerja, motivasi kerja, pengetahuan dasar sesuai lingkup pekerjaan, dan kesesuaian dengan budaya perusahaan," kata Hardi Harmen.

Industri hilir

Seperti diketahui, untuk pengembangan usaha bidang industri hilir, CBI Group, konglomerasi milik Haji Abdul Rasyid AS, memberi kesempatan seluas-luasnya bagi putra terbaik Kalimantan Tengah untuk bergabung. Untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada SDM lokal, program selektif orientasi dibuka.

Kepada Borneonews, beberapa waktu lalu, H. Abdul Rasyid mengungkapkan, CBI Group berekspansi di bidang industri hilir, di kawasan Tempene, Kecamatan Kumai. Di atas lahan seluas 100 hektare, dibangunlah Kawasan Industri Surya Borneo Industri, di bawah komando Rudy F. Bokslag, Head of Downstream Project CBI Group.

"Perusahaan tidak boleh berkembang sendiri. Tidak boleh hanya mencari keuntungan. Perusahaan harus juga peduli pada daerah, dan concern terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat," kata mantan anggota MPR RI utusan daerah Kalimantan Tengah itu.

Lewat downstream industri berbahan baku utama crude palm oil (CPO), dalam tahap awal CBI Group menggarap refinery & fractionation, oleo chemical, biodiesel, power plant dan lain sebagainya. Intinya, gurita bisnis H. Abdul Rasyid itu, menggeluti industri hilir minyak kelapa sawit, yang akan menghasilkan produk industri berdaya saing tinggi, dengan menyasar pasar ekspor.

Dalam upaya hilirisasi industri CPO, anak-anak usaha CBI Group itu, memberikan kesempatan kepada putra terbaik Kalteng, yang siap kerja di bawah tekanan, dengan disiplin tinggi. Perseroan membutuhkan tamatan SMK sederajat/D III/S 1 sejumlah bidang. Antara lain, Elektro, Instrumentasi, Kimia, Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Lingkungan, Teknik Pangan, dan Akuntansi.

Untuk memuluskan masuknya SDM lokal, pola rekruitmen diubah. Melalui Program Selektif Orientasi itu, semua SDM 'dalam negeri' diundang masuk, dan mengikutinya. Mereka dipersilahkan mengikuti tahapan yang menjadi semacam kawah candradimuka bagi SDM lokal menempa diri. Mereka yang mengikuti program ini, tidak perlu mengikuti test masuk, yang harus melalui seleksi awal, seperti dalam penerimaan pegawai baru.

Selama sebulan, di Tempene, mereka menjalani pendidikan sikap mental untuk mengenal budaya, visi dan misi perusahaan, agar siap kerja dengan pola pikir baru dunia profesional. Selama masa orientasi ini, SDM lokal mendapat pengetahuan tentang budaya perusahaan, sikap mental, fisik, disiplin, knowledge, dan lain sebagainya.

Termasuk dalam bersikap terhadap rekan kerja, sikap hormat terhadap pimpinan, dan orang yang lebih tua. Intinya, mereka mendapat pengetahuan dalam bersikap sehari-hari agar memiliki attitude, dengan tujuan dapat membawa diri dalam lingkungan baru, dan dunia kerja, dunia profesional.

"Mereka yang dinyatakan lulus, dan melangkah ke jenjang berikutnya diharapkan bisa bertahan. Kami yakin mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja dari berbagai wilayah di Tanah Air," kata Hardi Harmen. (NAZIR AMIN/B-2).

Berita Terbaru