BORNEONEWS, Sampit - Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Taufiq Mukri mengatakan, pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) yang ditargetkan pada 2017 ini masih tekendala proses administrasi.

Dikatakannya, dalam perjalanan pembentukan BNNK Pemerintah Daerah sudah melakulan studi banding ke daerah lain, hanya saja proses admisnistrasinya yang belum rampung.

"Kita masih melengkapi ada beberapa hal yang perlu disempurnakan. Kalau sudah memenuhi syarat kita akan menentukan siapa yang bisa ditunjuk menjadi ketua BNNK," kata Taufiq, Rabu (16/8/2017).

Dia menuturkan bahwa jika persyaratannya sudah terpenuhi maka akan segera dirapakan dengan forum koordinasi daerah untuk menunjuk siapa yang akan memimpin BNNK Kotim itu nantinya.

"Kita ingin secepatnya dibentuk tapi kita masih dalam proses memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, kita sudah cadangkan beberapa orang yang dipilih sebagai pemimpinnya," ucapnya.

Ia melanjutkan keinginan pembentukan BNNK agar pemberantasan narkoba di Kotim bisa lebih optimal. Saat ini, peredaran narkoba di Kotim sudah sangat mengkhawatirkan. Peredaran narkoba sudah meluas tanpa membedakan perbedaan status, umur, jenis kelamin, profesi dan lainnya. Bahkan kini narkoba sudah merambah hingga ke desa-desa dan pelosok.

Peredaran narkoba di Kotim, menurutnya diperkirakan menjadi yang tertinggi di Kalimantan Tengah. Sehingga dengan adanya hal ini, semua pihak diminta peduli dan berpartisipasi membantu pemberantasan narkoba. (NOOR ANNISA/B-5)