BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Felda Global Ventures Holdings Bhd (FGV) selama semester pertama 2017 mencatat laba bersih yang lebih rendah dari estimasi sejumlah perusahaan riset.

Dalam catatan CIMB Research dan Bloomberg, pencapaian kinerja FGV yang di bawah konsensus itu lebih disebabkan oleh kerugian yang dialami divisi gula.

Laba bersih FGV selama paruh pertama tahun ini mencapai RM7 juta (Rp21,8 miliar) atau hanya 6% dari proyeksi laba selama setahun dan 5% dari konsensus Bloomberg.

'Kondisi ini terutama disebabkan oleh kerugian di divisi gula dan juga produksi tandan buah segar yang di bawah ekspektasi," sebut CIMB seperti dikutip The Star.

Laba bersih FGV turun menjadi RM25,9 juta (Rp80,9 miliar) pada kuartal kedua yang berakhir 30 Juni, dari RM73,7 juta (Rp230,3 miliar) pada periode yang sama tahun lalu.

Untuk pendapatan meningkat menjadi RM4,22 miliar (Rp13,18 triliun) dari RM4,14 miliar (Rp12,93 triliun) pada periode yang sama 2016.

Di Indonesia, FGV beroperasi melalui anak usahanya, PT Citra Niaga Perkasa, yang mengelola 14.385 hektare lahan. Juga ada PT Temila Agro Abadi dan PT Landak Bhakti Palma, yang mengelola 21.037 hektare lahan di Kalimantan Barat. (NEDELYA RAMADHANI/m)