Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Laju Penguatan CPO Terhenti, Ini Pemicunya

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 08 September 2017 - 15:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Penguatan Ringgit Malaysia untuk keempat hari beruntun membuat harga CPO dibuka melemah pada Jumat (8/9/2017), menyusul kenaikan lebih dari 1% ke level tinggi enam setengah bulan pada Kamis.

"Berita positif dari keputusan Uni Eropa terkait kebijakan anti-dumping biodiesel menjadi alasan kenaikan tajam harga CPO pada hari Kamis, sementara performa minyak kedelai yang stabil juga turut menopang harga CPO," menurut tim analis PT Monex Investindo Futures di Jakarta, Jumat.

Ringgit Malaysia menguat sekitar 1,74% dalam empat hari terakhir, sehingga mengurangi minat investor asing terhadap CPO.

Menurut tim Monex, saat ini investor menantikan rilis data ekspor CPO 1-10 September dari ITS dan SGS, serta data output dan produksi CPO oleh Malaysia Palm Oil Board pada 11 September mendatang.

Ekspor CPO Malaysia pada Agustus juga diprediksi meningkat sebesar 1,6% dari Juli menjadi 1,42 juta ton. Kenaikan ekspor diyakini dapat mengimbangi kenaikan output, mengingat permintaan dari India dan China diperkirakan akan tetap tinggi menjelang hari raya besar dalam beberapa bulan mendatang.

"Secara teknikal, harga CPO masih memiliki peluang untuk menguji level resisten 2.820 ringgit per ton, sebelum menuju level psikologis 2.900," kata tim analis Monex.

Namun berlanjutnya penguatan ringgit berpotensi membatasi penguatan dan menekan harga CPO turun menuju level support 2.700, break ke bawah level tersebut dapat memicu koreksi bearish kembali ke area 2.620. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru