Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jalan Rusak, Warga dan Petani di Barito Utara Menjerit

  • Oleh Ramadani
  • 17 September 2017 - 18:12 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - Pemerintah Kabupaten Barito Utara telah berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan perbaikan kerusakan jalan penghubung antara ibukota kabupaten ke kecamatan dan ke desa-desa.

Namun nyatanya masih banyak kerusakan jalan dibeberapa kecamatan seperti di Kecamatan TewehTimur, Teweh Tengah, Teweh Baru, dan Lahei. Kerusakan jalan ini sangat merugikan masyarakat.

Ruas yang rusak itu merupakan urat nadi transportasi masyarakat, terutama untuk mengangkut hasil pertanian. Diduga kerusakan jalan akibat akumulasi beberapa faktor penyebab.

'Kami menderita karena sangat sulit mengangkut hasil pertanian dengan kondisi jalan rusak seperti itu. Tolong pemerintah perbaiki,' kata Sunarko warga Desa Jamut.

Padahal potensi pertanian Desa Jamut sangat besar. Luas lahan pertanian di desa ini sekitar 250 hektare berisi tanaman padi, jagung, dan sayur. Setiap hari warga mengangkut komoditas pertanian sebanyak 2 ribu kg. Komoditi ini dipasarkan hingga ke Pelaihari, Kalsel.

Warga Desa Jamut lainnya, Padli menjelaskan akibat jalan rusak ini para petani hanya dapat menggunakan sepeda motor untuk menurunkan hasil pertanian di jalan negara Km 30.

Kerusakan paling parah di jalan simpang Km 50 menuju Desa Jamut terletak di titik Dameng (Km 2) dan titik yang disebut warga lokasi sawit.

Hanya kendaraan dobel gardan yang bisa lolos, sedangkan kendaraan jenis lain dan roda dua harus didorong, karena lubang sudah berbentuk kubangan dengan kedalaman berkisar 50-80 cm.

Hambatan bagi warga Desa Jamut, Liju, Mampuak, dan Pantung tidak berhenti di sini saja. Begitu keluar dari simpang Km50 mereka harus berjibaku lagi di ruas simpang Km 30-Benangin-Desa Lampeong, karena ada dua titik kerusakan parah, tepatnya di Km 45 dan sekitar Panaen.

Padahal jalan ini baru saja dilakukan perbaikan oleh Dinas PUPR Barito Utara, tapi rombongan truk pengangkut kayu terus bersilewaran, tak peduli siang atau malam.

'Jalan itubaru diperbaiki, tapi truk-truk pengangkut kayu nekat melintas. Mereka seolah-olah tidak bisa menunggu sampai jalan dalam kondisi siap,'katanya. (RAMADHANI/B-6)

Berita Terbaru