Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hingga September 2017 Belum Ada Data Terbaru Pengidap AIDS di Kalteng

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 19 September 2017 - 22:14 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Penanganan HIV/AIDS di Kalteng rupanya masih jauh dari kata kunci 'sinergitas'. Hal itu terlihat dari pendataan yang tidak tergarap dengan baik. Bahkan, hingga September 2017, data terkini jumlah pengidap penyakit mematikan itu belum ada.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kalteng Rusini Anggen mengatakan penguasa data adalah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng. Sehingga semua data menjadi satu pintu dan menjadi kewenangan dinas tersebut. Ia hanya bisa menyebut data terakhir adalah per Desember 2016 yakni 925 kasus.

'Itu (925) adalah data dari Dinkes, kami tidak bisa mengeluarkan data. Untuk Januari-September 2017, lapoan formal dari kabupaten/kota belum diterima. Berbagai informasi informal menyebut ada 60-an kasus HIV. Inilah lemahnya kordinasi kelembagaan, dan jejaring eksternal sangat berdampak,' kata Rusini, dalam rakor sehari tentang penangulangan HIV/-AIDS, Selasa (19/9/2017).

Mengenai pokok Rakor 2017 ini, Rusini mengatakan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana epidemi AIDS dan mensinergikan program lintas sektoral penanggulangan AIDS dan penganggaran untuk pencegahan penyebaran HIV/AIDS. Karena itu, diundang seluruh Dinkes kabupaten/kota dan lembaga atau LSM peduli AIDS.

Sementara Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail yang hadir mewakili Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, menyebut idealnya tidak banyak Rakor-rakor tetapi lebih baik mengedepankan bicara teknis dan aksi terjun langsung melaksanakan pendampingan.

"Tidak usah saja banyak Rakor tetapi lebih bagus lagi adalah terjun langsung melakukan kegiatan penanggulangan. Rakor boleh saja, tetapi untuk membahas teknis rencana aksi nyata. Kedua, kalau ingin mengikis, ya perketat pergerakan pergaulan bebas dan lokalisasi. Psang saja Satpol PP untuk menjaga tempat rawan digunakan aksi maksiat, mesum, dan sebagainya,' tandas dia. (ROZIQIN/B-11)

Berita Terbaru