Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Media Sosial Jadi Pemecah Dan Pemersatu Bangsa

  • Oleh Penulis Opini
  • 20 September 2017 - 22:30 WIB

BORNEONEWS - Perkembangan media sosial bagaikan pedang bermata dua bagi keutuhan sebuah bangsa. Perkembangan media sosial menawarkan berbagai kemudahan bagi masyarakat dalam berinteraksi antara satu dan ang lain. Faktor jarak dan waktu tidak lagi menjadi halangan dalam menjalin silaturahmi antarmasyarakat.

Namun di sisi lain perkembangan media sosial juga dapat menjadi bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu dan memecah belah bangsa Indonesia ketika disalahgunakan. Seperti untuk menyebarkan berita palsu (hoaks) dan ujaran kebencian.

Hoaks dan ujaran kebencian merupakan topik perbincangan yang cukup meluas di antarawarganet Indonesia sejak akhir 2016 hingga medio 2017. Berbagai isu yang menyangkut sara disebarluaskan baik secara terang-terangan maupun anonim melalui media sosial.

Perihal ini menjadi semakin miris ketika diduga ada sejumlah oknum yang menggunakan isu-isu tersebut untuk menunjang tujuan politik dan ekonominya tanpa mempertimbangkan dampak perpecahan di antara sesama anak bangsa yang diakibatkannya. Masyarakat Indonesia seolah sedang berperang menghadapi bangsanya sendiri ketika diterpa isu-isu tersebut.

Namun demikian, atsmosfer yang berbeda dapat kita rasakan ketika tiba momen SEA Games 2017. Di mana bangsa Indonesia berulang kali diciderai oleh pihak panitia. Hal ini bermula dari terbaliknya foto bendera merah putih pada buku petunjuk SEA Games 2017. Insiden di mana kontingen sepak bola Indonesia kehabisan jatah makan di hotel, hingga keputusan wasit juri yang dinilai memihak pada pertandingan sepak takraw dan pencak silat.

Seluruh warganet Indonesia secara spontan serentak mengecam pihak penyelenggara atas sejumlah kejadian itu dan satu suara memberikan dukungan moril kepada kontingen Indonesia yang masih berlaga di SEA Games 2017.

Semangat persatuan ini mampu muncul akibat perasaan senasib karena telah diciderai oleh pihak penyelenggara SEA Games 2017.

Mendahulukan ego kelompok dan bersedia bersatu ketika di bawah tekanan bangsa lain merupakan sifat buruk bangsa Indonesia yang telah ada semenjak masa perjuangan kemerdekaan.

Dengan berbagai keragaman manusia dan alamnya, Indonesia sejatinya memiliki potensi menjadi salah satu negara adidaya jika saja masyarakatnya mampu memanfaatkan kekayaan yang dimiliki secara bijak.

Namun, perpecahan yang terjadi akibat permusuhan antarmasyarakat yang melibatkan isu sara menjadi hambatan tersendiri yang masih perlu diselesaikan oleh pemerintah.

Medsos menjadi salah satu kunci untuk menyatukan visi dan misi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Sekarang tergantung kita ingin memilih masa depan bangsa yang gemilang atau menuju kehancuran. (RO/B-3)

Penulis: Bento Ahmadi, mahasiswa pascasarjana Fakultas Ilmu Politik Universitas Pakuan

Berita Terbaru