BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Anwar Sanusi Umar Gayo memimpin rombongan kunjungan kerja ke Politeknik Negeri Malang, Jawa Timur, Jumat (29/9/2017).

"Kunjungan ini merupakan salah sari upaya Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya 2017 pertahankan WTP yang sudah didapat. Bagaimana pengelolaan aset yang baik. Harapan kami tentu kami akan bisa mempertahankan status WTP ini," ungkapnya.

Sementara itu Pembantu Direktur II Politeknik Negeri Malang, Halid Hasan mengatakan Politeknik memang wajar dijadikan tempat belajar karena sejak 1982 Politeknik ini hanya berupa satuan kerja (satker) yang lingkupnya snagat kecil.

"Kami dulu hanya sebuah Satker di Universitas Brawijaya. Sejak tahun 1982 dan perlahan-lahan sejak tahun 2004 kami harus berdiri sendiri," katanya.

Memang sejak 2004 menurutnya Politeknik dikeluarkan dari universitas dan diminta untuk berdiri sendiri. Jika dahulu Politeknik ini hanya menelurkan lulusan D3 dan hanya memiliki dua kelas, bahkan tidak boleh ada dosennya seorang profesor, sekarang keadaannya sudah berbeda.

"Sekarang Politeknik Negeri Malang adalah salah satu poltek terbesar di Indonesia dengan ukuran mahasiswa dan dosen terbanyak. Sekarang ribuan mahasiswanya, dosennya sudah ada 4 yang profesor, di luar para dosen lain tentunya. Kami adalah satu-satunya poltek yang berstatus Badan Pelayanan Umum. Maka saya rasa tepat saja tim dari Pemko Palangka Raya ini datang ke Poltek, bukan untuk belajar intinya melainkan tukar ilmu," tutupnya. (TESTI PRISCILLA/B-6)