BORNEONEWS, Palangka Raya ' Ketua Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP), Japto Soerjo Soemarno, membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) VII Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) PP Provinsi Kalteng di Istana Isen Mulang, Palangka Raya, Jumat (6/10/2017).

Lalu apa yang disampaikan Japto tentang organisasi yang dia pimpin selama kurun waktu 58 tahun tersebut

Japto mengungkapkan, PP merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas), bukan lembaga politik. Karena itu, keberadaannya ada di mana-mana. Tetapi juga bukan untuk ke mana-mana. Ia mengklaim ormas PP lahir karena proses sejarah pada waktu itu.

'PP lahir pada 28 Oktober 1959, lahir karena sejarah, bukan dilahirkan atau bentukan partai seperti marak terjadi belakangan ini. Kita menjaga Pancasila sesuai teks aslinya. Sekarang ini, banyak dijumpai ada kelompok agama ingin negara ini berlandaskan agama, ada yang berbasiskan kedaerahan, itu sudah pernah dialami pada masa pascakemerdekaan dulu. Jangan sampai terjadi lagi sekarang ini,' tegas Japto.

Menurut dia, pasti selalu ada kelompok yang mau mengubah ideologi Bangsa, entah secara politis atau fisik. Makanya, Jendral AH Nasution membuat ikatan pendukung kemerdekaan Indonesia (IPKI). Lalu dari proses tersebut, lahir Pemuda Patriotik (PP) sebelum akhirnya diubah menjadi PP pada kongres pertama.

'Kita dibentuk menjaga dan menghayati Pancasila ini secara murni dan konsekuen. Semua kader PP harus mengerti sejarah dan menyumbangkan karya nyatanya menjaga negara ini dengan NKRI dan pancasilanya, dengan konteks kekinian. Bagaimana pendidikan dan kesehatan begitu menjadi komoditas bisnis yang menyengsarakan dan membodohkan rakyat,' tegasnya. (ROZIQIN/B-3)