BORNEONEWS,Kuala Kapuas - Penyakit kaki gajah dapat menyerang semua orang dan siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa sampai orangtua sekalipun. Seluruh masyarakat berpotensi terserang penyakit tersebut. Pertengahan bulan Oktober ini merupakan bulan eliminasi kaki gajah.

Yakni, bulan yang ditetapkan untuk pengobatan dengan meminum obat pencegah kaki gajah secara serentak di seluruh daerah endemis di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kapuas.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Apendi yang ditemui usai kegiatan pemeriksaan kanker serviks di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kapuas Kamis (19/10/2017). "Sesuai dengan instruksi Kemenkes RI, bahwa di bulan Oktober ini Dinkes Kapuas membagikan secara gratis obat kaki gajah," kata dia.

Ia melanjutkan, untuk metode pembagian obat pencegahan massal penyakit kaki gajah ini, jajarannya dibantu dan bekerjasama dengan lintas sektoral Tim Penggerak PKK Kabupaten Kapuas, sekaligus melakukan sosialisasi.

"Untuk metode pembagian obat disesuaikan dengan masing-masing pihak, baik dinkes atau Puskesmas dengan even-even tertentu, dengan mengumpulkan masyarakat dan dibagikan secara gratis. Sedangkan pengawasannya menggunakan tenaga kesehatan, terutama memberdayakan tenaga kontrak yang ada di Dinas Kesehatan,"terangnya.

Apendi menjelaskan tujuan pencegahan dan memutus mata rantai penularan penyakit kaki gajah, khususnya di wilayah Kabupaten Kapuas, ada dua kecamatan yang dinilai rawan terjadi penyakit kaki gajah.Di Kabupaten Kapuas ada dua kecamatan paling rawan terjadinya penyakit kaki gajah yaitu Kecamatan Kapuas Timur dan Kapuas Barat.Karena daerah endemis.

"Seperti kita ketahui,penyakit kaki gajah dalam bahasa medis disebut sebagai filariasis, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria. Cacing filaria menginfeksi penderitanya melalui gigitan nyamuk. Setelah cacing disuntikkan oleh nyamuk akan masuk ke dalam pembuluh getah bening dan kemudian berkembang biak di dalamnya," pungkas dia. (DJIMMY NAPOLEON/B-8)