BORNEONEWS, Palangka Raya - Terbakarnya Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Palangka pada awal Juli 2017 berdampak besar pada proses belajar mengajar. Para murid bahkan tidak bisa lagi belajar di sekolah itu karena seluruh ruangan ludes terbakar.

Hanya tersisa kelas 2 yang kemudian dimanfaatkan untuk ruang guru plus kepala sekolah. Sedangkan murid, terpaksa numpang di sekolah dasar negeri (SDN) 6 Palangka yang letaknya berdampingan.

Namun, karena berbagi waktu dengan tuan rumah, murid SDN 1 Palangka pun mendapat jadwal masuk siang hingga sore hari. Wajar, jika mereka mengeluh karena tak seenak belajar di pagi hari.

Akibatnya, tidak sedikit murid yang memilih berpindah sekolah. Bahkan hingga saat ini, sudah ada belasan murid yang berpindah.

"Memang ada banyak dampak dan pengaruhnya. Banyak anak yang pindah sekolah, alasannya kecapean masuk sore dan panas," kata Kepala SDN 1 Palangka, Hawun E Serang, Jumat (3/11/2017).

Peristiwa terbakarnya sekolah ini sudah ditangani aparat kepolisian. Sudah sekitar 11 orang yang ditetapkan sebagai tersangka pembakaran.

Pada Jumat pekan kemarin, polisi kemudian melepas police line karena dinilai bahwa keperluan untuk pembuktian di TKP sudah cukup.

Hawun E Serang pun berharap pemerintah daerah bisa segera membangun sekolah tersebut dengan harapan, proses belajar mengajar kembali berjalan normal atau masuk pagi di sekolah sendiri. (BUDI YULIANTO/B-6)