Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Analis: Harga CPO Potensi Naik Uji Level Resisten RM2.830

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 07 November 2017 - 09:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kenaikan harga minyak mentah menjadi sentimen positif bagi harga CPO di awal pekan ini.

Selain itu, dukungan juga berasal dari proyeksi positif dari sejumlah analis kondang pada ajang pertemuan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) di Bali.

Keinginan Arab Saudi untuk mendorong kenaikan harga minyak mentah sebelum IPO Aramco, disambut baik oleh pasar, dengan harga minyak mentah naik mendekati level $56 per barel.

Salah satu analis minyak nabati terkenal, Dorab Mistry, mengatakan harga CPO Malaysia dapat mencapai 3.100 ringgit per ton pada Januari, seiring suplai yang masih rendah kendati siklus produksi yang seharusnya tinggi.

Selain itu, analis lainnya, James Fry, memperkirakan harga CPO dapat naik ke level 2.950 ringgit per ton pada Januari sebelum kembali turun 2.600 ringgit jika harga minyak mentah naik hingga kuartal kedua tahun depan.

Berita negatif datang dari India, yang merupakan konsumen minyak nabati terbesar dunia. India dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menaikkan pajak impor CPO dan hasil olahannya guna melindungi petani lokal. Sebelumnya pada Agustus lalu, India telah menaikkan pajak impor CPO menjadi 15% dan pajak impor produk olahan CPO menjadi 25%.

"Secara teknikal, usai turun beruntun selama 5 sesi, harga CPO berpotensi naik menguji resisten di kisaran 2.830 ringgit per ton," kata Tim Analis PT Monex Investindo Futures dalam risetnya di Jakarta.

Menurut dia, jika break ke atas area tersebut akan membuka jalan menuju level 2.900. Untuk pergerakan turun, hanya break ke bawah support 2.750 yang dapat memicu tekanan turun kembali ke level 2.670. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru