Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Daerah di Kalteng Tidak Ada yang Aman dari Narkoba

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 12 November 2017 - 22:30 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah menantikan terciptanya Kampung Anti Narkoba di Sampit. Pesan itu disampaikan Kepala BNNP Kalteng, Brigjen Pol Lilik Heri Setiadi, melalui penyuluh BNNP, Andika, saat memberikan pelatihan kepada Pengurus Ormas Aksi Masyarakat Anti (Sikat) Narkoba Sampit, Minggu (12/11/2017) malam.

"Bapak Kepala BNNP titip pesan, kalau nanti Kampung Anti Narkoba terbentuk di Sampit, beliau berusaha untuk menghadiri peresmiannya," kata Andika.

Hal itu berkaitan dengan tingginya angka kerawanan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Berdasarkan penelitian BNN, Kotim berada di peringkat ke dua di Kalteng sebagai daerah rawan narkoba. Satu posisi di bawah Kota Palangka Raya. Disusul Kotawaringin Barat di posisi ke tiga.

"Di Kalteng tidak ada daerah yang aman dari narkoba. Klasifikasi kami daerah yang di Kalteng untuk angka kerawanan narkoba mulai dari sangat tinggi, tinggi, dan sedang. Tidak ada yang rendah (aman)," imbuh Andika.

Sehingga, keberadaan Kampung Anti Narkoba penting untuk memulai pencegahan peredaran narkoba dari tingkat bawah. "Kami dari BNN berharap dengan keberadaan ormas ini bisa menekan angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Salah satu caranya bisa membentuk Kampung Anti Narkoba," kata dia.

Di Kampung Narkoba nanti harus dilakukan berbagai kegiatan mulai dari penyuluhan, tes urine berkala, dan mengaktifkan siskamling. Selain itu, BNNP juga memiliki data wilayah yang dinyatakan sebagai Kampung Narkoba di Kalteng. Dan lokasinya berada di Palangka Raya.

Andika membeberkan sejumlah ciri kampung narkoba, yakni mulai dari padat penduduk, akses sempit, sering ditemui orang asing keluar masuk. "Kemudian kondisinya bisa terdapat dijaga preman, aktif selama 24 jam, dan lumrah pada hal yang berkaitan dengan narkoba," pungkas dia. (MUHAMMAD HAMIM/B-2)

Berita Terbaru