BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Selama periode sembilan bulan 2017, pendapatan Golden Agri-Resources Ltd (GAR) dan anak perusahaannya melonjak menjadi US$5,6 miliar. Sedangkan laba sebelum pajak (EBITDA) sebesar US$508 juta, naik 29 persen dari periode tahun lalu.

Apiknya kinerja keuangan perusahaan agribisnis yang sahamnya tercatat di bursa saham Singapura itu didukung oleh membaiknya produksi sawit yang berlokasi di Indonesia dan menguatnya harga minyak sawit mentah (CPO).

Seperti dilansir 4 Traders, berbekal performa apik tersebut, jajaran direksi GAR tetap yakin dengan performa perusahaan dan outlook industri di masa mendatang. Untuk itu, GAR memutuskan untuk membagikan dividen interim sebesar 0,693 sen dolar Singapura per saham, atau setara 30 persen dari laba GAR.

Pada periode tersebut, produksi tandan buah segar sawit meningkat 27 persen menjadi 7,31 juta ton. Tingginya peningkatan pertumbuhan itu didukung membaiknya cuaca pasca serangan El Ni'o pada 2015. Hingga 30 September 2017, area panen mencakup 472.712 hektare dengan jumlah panen mencapai 15,5 ton per hektar.

Total area tanam GAR mencapai 486.684 hektare, terdiri atas 79 persen tanaman inti dan 21 persen dikelola petani plasma. Tercatat 3.100 hektare tanaman lama telah diremajakan pada tahun ini guna meningkatkan produktivitas jangka panjang.

GAR adalah salah satu perusahaan perkebunan sawit terkemuka yang berlokasi di Indonesia. Perusahaan ini telah mengintegrasikan operasional dengan fokus pada produksi minyak sawit. (NEDELYA RAMADHANI/m)