Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Turun Hujan, Titik Api Berkurang Drastis di Kalteng

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 18 September 2018 - 20:22 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya –  Tadi malam hujan mengguyur wilayah Kota Palangka Raya dan kota lain di sekitarnya di Kalimantan Tengah (Kalteng). Ini memberi pengaruh luar biasa untuk fenomena kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Buktinya, data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per 18 September 2018, jumlah hotspot menjadi hanya 66 titik di Kalteng.

Penurunan cukup drastis, sebab sehari sebelumnya BMKG telah merilis ada 229 titik hotspot, dan mengakibatkan kondisi yang tidak bersahabat di sejumlah wilayah yang terpantau stasiun BMKG.

Begitu juga terkait jarak pandang. Pemantauan kualitas udara dari lima stasiun pemantau di Kalteng yaitu Palangka Raya, Pangkalan Bun, Sampit, Buntok, dan Muara Teweh, menunjukkan penambahan jarak pandang.

Penelusuran Borneonews, kemarin Kota Palangka Raya berjarak pandang  4 Km, Pangkalan Bun 5 Km, Sampit 6 Km, Buntok 6 Km, dan Muara Teweh hanya berjarak pandang 2,5 Km.

Hari ini, berubah membaik. Kota Palangka Raya berjarak pandang  4 Km, Pangkalan Bun 2 Km, Sampit 8 Km, Buntok 8 Km, dan Muara Teweh hanya berjarak pandang 7 Km. Hanya Pangkalan Bun yang malah memburuk.

Kemarin, indikator kualitas udara (Partikulat Meter/PM 10) sebesar 69,83 µgram/m3 di Muara Teweh, disusul Buntok dengan PM10 sebesar 54.43 µgram/m3.

Kemudian Palangka Raya dengan PM 10 sebesar 36,52 µgram/m3. Lalu Pangkalan Bun sebesar 21,83 µgram/m3, dan Sampit sebesar 7,63 µgram/m3.

Hari ini, Palangka Raya sebesar 30,29 µgram/m3. Lalu Pangkalan Bun sebesar 2,27 µgram/m3, Buntok 21,81, Sampit sebesar 8,89 µgram/m3, sdangkan di stasiun Muara Teweh belum terpantau. (ROZIQIN/B-6)

Berita Terbaru