Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Harga 10 Butir Zenith Setara Harga 1 Kg Daging Sapi

  • 29 Oktober 2018 - 14:02 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Obat terlarang jenis Carnophen (Zenith) di kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timir (Kotim) dijual dengan harga Rp80 ribu per keping. Terkadang harga obat yang memiliki kandungan carisoprodol itu mencapai harga Rp100 ribu.

Hal itu diketahui setelah mendengarkan pengakuan dari para tersangka atas kasus kepemilikan dan peredaran Zenith yang ditangkap Polres Kotim dan jajaran.

"Ada tersangka yang mengaku menjual Zenith Rp8 ribu per butir. Bahkan ada yang menjual Rp10 ribu per butir. Jadi sekeping Zenith (10 butir) ada yang dihargai Rp80 ribu dan Rp100 ribu. Berarti harga Zenith setara dengan harga 1 kg daging sapi," ucap Ps Kasat Reskoba Polres Kotim Iptu Arasi mewakili Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel, Senin (29/10/2018).

Sebelumnya harga zenith di pasaran hanya berkisar Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per keping. Harga Zenith mulai naik semenjak akhir 2017. Sebab pada penghujung tahun lalu, Polres Kotim berhasil mengamankan dua truk berisi 3,7 juta Zenith.

Selain itu karena sulitnya barang masuk ke wilayah Bumi Habaring Hurung ini. Lantaran pihak kepolisian selalu siaga memberantas peredaran narkoba. Di wilayah hulu Kotim, harga zenith mencapai angka yang cukup fantastis.

Salah satunya diwilayah Kecamatan Parenggean. Dari pengakuan Usup, warga Dusun Pandan, Desa Bajarau, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur yang ditangkap dan dijadikan tersangka atas kasus kepemilikan dan peredaran Zenith pada beberapa waktu lalu mengaku menjual Zenith seharga Rp15 ribu per butir.

"Menurut keterangan tersangka, ia mengaku menjual Zenith seharga Rp15 ribu per butir. Berarti harga Zenith mencapai Rp150 ribu per keping atau 10 butir. Kami akan terus siaga memberantas narkoba. Kami tidak akan tinggal diam," ucap Kapolsek Parenggean AKP Donny Bayuanggoro mewakili Kapolres Kotim saat dihubungi Borneonews.co.id. (ACHMAD SYIHABUDDIN/B-6)

Berita Terbaru